Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pewaris Takhta Samsung Terancam Kembali Dipenjara

Kompas.com - 05/06/2020, 15:10 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon pewaris takhta Samsung, Lee Jae-yong, terancam masuk penjara untuk kedua kalinya setelah dibebaskan pada bulan Februari 2018 lalu.

Jaksa penuntut umum Korea Selatan kembali mengajukan perintah penahanan atas Jae Y -nama beken Lee Jae young-- dan dua mantan eksekutif Samsung Group.

Penangkapan Jae Y dilakukan setelah investigasi lebih lanjut atas kejahatan finansial dalam merger perusahaan besar yang sempat ramai tahun 2015 lalu.

Merger yang dimaksud adalah penyatuan perusahaan Samsung C&T dan perusahaan pengembang real estate, Cheil Industries, di mana kepemilikan saham Jae Y diketahui cukup besar di sana.

Bulan Mei lalu, jaksa penutut umum sempat mengajukan beberapa pertanyaan pada Jae Y terkait merger tersebut.

Merger tersebut menuai kritik karena dinilai melanggar aturan Jasa Keuangan Investasi dan Pasar Modal.

Baca juga: Kalahkan CEO Apple, Berapa Gaji Bos Samsung?

Mereka diduga telah mengamankan sejumlah dokumen dengan pengawasan super ketat yang dilaporkan langsung kepada Jae Y. Ia juga dituduh melakukan penipuan akuntansi di anak perusahaan, Samsung Biologic.

Dilaporkan Korea Herald, jaksa penuntut mencurigai Samsung Biologic juga telah melanggar aturan akuntansi untuk menggelembungkan pendapatannya.

Hal tersebut dilakukan agar kemungkinan berhasilnya proses merger bisa tinggi untuk mengambil alih Cheil Industries, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Jumat (5/6/2020).

Samsung C&T diketahui merupakan pemegang saham terbesar Samsung Biologic dengan ankga 43,44 persen. Jae Y sendiri menjabat sebagai vice chairman Samsung Group sejak tahun 2012.

Sang ayah Lee Kun-hee, menduduki jabatan sebagai Chairman Samsung Group. Namun, Lee Kun-hee mengalami serangan jantung dan menyebabkan konsidi kesehatannya kian memburuk.

Jae Y digadang-gadang sebagai calon utama pewaris takhta Samsung Group, menggantikan sang ayah. Kendati demikian, secara tradisi, takhta perusahaan baru bisa diserahkan apabila pimpinan wafat.

Baca juga: Bos Samsung dan Huawei Saling Ejek Ponsel Lipat

Sebelumnya, Lee pernah mendekam di penjara selama setahun karena terlibat skandal suap yang menyeret nama mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye.

Skandal besar tersebut membuat Park Geun-hye dimakzulkan dari jabatan presiden pada tahun 2017.

Saat itu, jaksa menuntut Jae Y dengan tuduhan memberikan donasi sebesar 41 miliar won kepada organisasi non-profit milik Choi Soon-sil, teman dekat Presiden Park. Baik Lee dan Samsung membantah tuduhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com