Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Bikin Perangkat "Tracing" Covid-19, Ukurannya Sebesar Koin

Kompas.com - 10/06/2020, 19:01 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, pemerintah Singapura merilis aplikasi TraceTogether untuk membantu melacak sebaran virus corona di negara tersebut.

Kini, negara itu dikabarkan sedang bersiap merilis perangkat keras yang bisa dibawa kemana-mana (wearable) untuk keperluan contact tracing, yakni TraceTogether Token.

Bentuknya mungil seukuran koin. TraceTogether Token bekerja dengan gelombang Bluetooth berjangkauan pendek untuk mendeteksi apakah di sekitar penggunanya ada orang yang positif terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Deretan Teknologi yang Dipakai Melawan Pandemi Covid-19

Untuk melakukan ini, TraceTogether Token berinteraksi (via Bluetooth) dengan perangkat-perangkat token lain dan smartphone yang dipasangi apliaksi Trace Together, yang dibawa oleh orang di sekitar. Rekaman interaksi tadi kemudian disimpan di dalam token.

Apabila penggunanya di kemudian hari terinfeksi Covid-19, TraceTogether Token mesti diserahkan kepada petugas pemerintah, yang kemudian akan melakukan contact tracing berdasarkan data dalam token.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Strait Times, Rabu (10/6/2020), token ini menyimpan data selama 25 hari sebelum menghapusnya secara otomatis.

Baca juga: Apple dan Google Resmikan Teknologi Pelacak Virus Corona

Pemerintah Singapura menegaskan bahwa TraceTogether Token bukanlah electronic tag serta tidak bisa melacak lokasi atau pergerakan penggunanya. Token tidak memiliki chip GPS ataupun sambungan internet.

TraceTogether Token rencananya akan mulai didistribusikan ke warga Singapura menjelang akhir Juni. Warga yang tidak memiliki ponsel akan diprioritaskan untuk mendapat token.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com