Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eric Yuan yang Mendirikan Zoom Setelah Idenya Ditentang Cisco

Kompas.com - 15/06/2020, 19:53 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, Zoom menjadi aplikasi yang jamak digunakan. Aplikasi video conference ini menjadi andalan untuk memfasilitasi pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar.

Adalah Eric Yuan, CEO sekaligus otak di balik hadirnya Zoom. Pria yang kini berusia 50 tahun ini memegang sekitar 22 persen saham Zoom, perusahaan yang ia dirikan.

Yuan lahir dan dibesarkan di wilayah Provinsi Shandong, China. Ia merupakan lulusan dari Universitas Shandong. Di sana, ia banyak mempelajari matematika dan ilmu komputer.

Sejak muda, Yuan selalu terkendala dengan jarak. Semasa muda, ia harus naik kereta selama 10 jam untuk menemui kekasihnya.

Kendala jarak ini tak hanya dialami saat menjalin percintaan. Kendala ini justru membuat Yuan semakin tekun dan berbuah manis seperti sekarang.

Yuan punya ambisi, ia ingin bekerja di Silicon Valley. Namun, ia terkendala permohonan visa untuk dapat bekerja di sana. Butuh waktu hampir dua tahun dan sembilan kali permohonan agar ia bisa masuk ke Amerika Serikat.

Baca juga: Zoom Hanya Beri Perlindungan Keamanan bagi Pelanggan Premium

Ia kemudian diterima dan bekerja di Webex. Pada akhir 1990-an, teknologi semakin berkembang pesat dan teknologi video conference yang awalnya hanya ada di cerita fiksi sains, semakin menjadi kenyataan.

Webex adalah salah satu perysahaan yang bergerak di bidang tersebut. Yuan menjadi salah satu dari 10 insinyur yang bergabung dengan Webex pada tahun 1997.

Satu dekade kemudian, Webex Diakuisisi Cisco dan Eric Yuan menjadi salah satu wakil presiden di sana dan mengelola lebih dari 800 pegawai.

Di sinilah Yuan menemukan jalannya untuk membangun Zoom sampai sekarang.

Pengaruh iPhone

Pada 2007 silam, saat Cisco mengakuisisi Webex, Apple untuk pertama kalinya memperkenalkan iPhone.

Yuan, dengan jeli melihat bahwa lahirnya iPhone akan menjadi sebuah peluang besar.

Ia meyakini bahwa perusahaan, akan membutuhkan sebuah produk atau aplikasi yang dapat berfungsi di dalam sebuah ponsel, bukan hanya PC.

Ditolak para petinggi Cisco

Halaman:
Sumber Bloomberg


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com