Eric Yuan pun membeberkan alasan di balik kebijakan tersebut. Yuan mengatakan bahwa kebijakan ini didasari dengan keinginan Zoom untuk bekerja sama dengan pihak penegak hukum.
"Kami tidak memberikan fitur keamanan itu kepada pengguna gratisan, karena kami ingin bekerja sama dengan FBI dan penegak hukum apabila terdapat penyalahgunaan aplikasi Zoom," kata Yuan dalam sebuah pernyataan.
Yuan pun mengaku tak pernah mengira Zoom menjadi infrastruktur yang paling dibutuhkan sejak awal pandemi Covid-19 hingga era new normal saat ini.
Berdasarkan trafik perusahaannya, pengguna aplikasi Zoom terus meningkat setiap hari.
Baca juga: Panduan Aman untuk Peserta dan Admin Meeting Online via Zoom
Pada Desember 2019, jumlah penggunanya hanya mencapai 10 juta. Kemudian pengguna Zoom semakin meningkat hingga mencapai 200 juta pengguna.
Peningkatan yang signifikan itu tidak pernah dibayangkan oleh Yuan. Yuan sebelumnya hanya membayangkan aplikasi Zoom sebagai aplikasi konferensi video biasa yang bisa menjadi pilihan dari beberapa aplikasi semacamnya.
Karena itu, Yuan mulai tidak cukup tidur, dia hanya bisa tidur selama tiga sampai empat jam setiap harinya.
Setiap bangun tidur, Yuan langsung melanjutkan kerjanya dan memastikan server Zoom tidak kewalahan karena jumlah penggunanya yang membludak.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa dalam semalam seluruh dunia akan menggunakan Zoom," kata Yuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.