Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Haji" Itu Sudah Tidak di Samsung Indonesia Lagi

Kompas.com - 18/06/2020, 08:54 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Keputusan untuk beralih ke industri lain, merupakan hal yang sulit bagi pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Korea Selatan di Indonesia ini.

Bahkan, Ia mengaku telah mempertimbangkan keputusan tersebut selama berbulan-bulan sampai Ia kesulitan untuk tidur.

"(Selama) delapan bulan saya mempertimbangkan ini pindah atau tidak. Lalu, selama tiga bulan saya benar-benar pertimbangkan dan tidak bisa tidur. Hingga satu titik, akhirnya saya (memutuskan) untuk mencoba industri baru," katanya.

Kucuran dana investasi Hyundai ke Indonesia juga disebut Lee sebagai salah satu daya tarik lain untuk menjajal industri otomotif.

Sebab, Hyundai sendiri, menurut Lee, tampak serius untuk menggarap pasar Indonesia, termasuk untuk membangun pabrik mobil sendiri. Sebelumnya, produsen mobil tersebut hanya mengandalkan agen saja untuk menjual produknya di Tanah Air.

"Hyundai investasi besar ke Indonesia, jadi saya lebih bersemangat karena saya tidak bisa lepas dari Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Samsung: Indonesia Itu Seperti Lima Negara Digabungkan

Terkait investasi, Lee sendiri sempat menyinggung soal Samsung yang lebih melirik Vietnam ketimbang Indonesia untuk investasi skala besar.

Ia pun mengaku sudah "merayu" kantor pusat beberapa kali untuk berinvestasi di Indonesia dengan angka yang lebih besar dibanding Vietnam. Namun, upayanya belum membuahkan hasil.

"Sebenarnya saya tetap usahakan mengundang Samsung Korea ke Indonesia, tapi ternyata mereka memang lebih suka investasi ke Vietnam, jadi saya sangat kecewa dan saya sangat sedih," jelasnya.

Kendati demikian, "Pak Haji" tidak menyebutkan apakah masalah investasi Samsung yang lebih condong ke Vietnam ini menjadi alasan kepergiannya dari perusahaan tersebut atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com