KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan tim peneliti gabungan dari AlgorithmWatch dan European Data Journalism menyebut bahwa algoritma Instagram cenderung sering menampilkan foto yang menampilkan orang berpakaian minim.
Namun, Instagram membantah temuan itu melalui sebuah utas di akun Twitter resmi Istagram Comms.
"Kami memunculkan unggahan berdasarkan ketertarikan, linimasa unggahan, dan faktor lain untuk membantu orang-orang menemukan konten yang paling relevan dengan mereka," jelas Instagram dalam utas itu.
Baca juga: Studi: Algoritma Instagram Lebih Suka Foto-foto Terbuka
Anak perusahaan Facebook itu menuding penelitian tersebut salah memahami cara kerja algoritmanya. Cara penelitiannya pun, menurut Instagram, juga cacat di beberapa aspek dan hanya melibatkan sample berjumlah sedikit.
"Kami akan merilis lebih banyak informasi tentang posting mana saja yang kami rekomendasikan dan tidak kami rekomendasikan dalam beberapa pekan ke depan," lanjut Instagram.
2/ The study looked at an extremely small sample size, which likely surfaced the type of content they were researching: the more you engage with certain types of posts, the more likely we are to show you similar posts.
— Instagram Comms (@InstagramComms) June 16, 2020
Penelitian AlgorithmWatch dan European Data Journalism melibatkan 26 orang relawan yang diminta memasang ekstensi di browser untuk membuka homepage Instagram secara rutin dalam interval waku tertentu.
Mereka kemudian diminta mengikuti (follow) sejumlah kreator konten profesional yang memanfaatkan Instagram untuk beriklan atau menarik klien baru.
Berdasarkan hasil riset, dari 2.400 foto yang diunggah kreator, sebanyak 362 atau 21 persen di antaranya menampilkan pria bertelanjang dada atau wanita yang mengenakan bikini atau pakaian dalam.
Baca juga: Instagram Disebut Bakal Gantikan Twitter
Semula, para peneliti menduga kalau hasil tersebut hanya kebetulan dan algoritma Instagram tidak benar-benar meprioritaskan jenis konten tersebut.
Namun setelah diteliti lebih jauh, linimasa para relawan tetap menunjukan hasil yang sama. Sebanyak 30 persen berisi foto "terbuka". Wanita berpakaian minim memiliki peluang 54 persen lebih tinggi untuk ditampilkan di feed, sementara pria bertelanjang dada 28 persen.
Sebaliknya, foto berisi makanan atau pemandangan disebut memiliki peluang 60 persen lelbih rendah untuk ditampilkan di linimasa.
Mendeteksi kulit
Bantahan Instagram senada dengan yang dikeluarkan oleh induknya, Facebook, yang mengatakan bahwa algorima mengurutkan konten berdasarkan ketertarikan pengguna, bukan faktor acak seperti subyek yang mengenakan pakaian terbuka.
Namun, para peneliti tetap meyakini bahwa temuan mereka memang menunjukkan cara kerja algoritma Instagram yang sebenarnya. Apalagi, Facebook pernah mempublikasikan paten tentang mekanisme linimasa untuk memilih konten mana yang akan ditampilkan.
Paten tersebut menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dijadikan patokan untuk menentukan gambar mana yang tampil di linimasa.
Baca juga: Ambil Foto Milik Orang Lain dari Instagram Kini Wajib Izin
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.