KOMPAS.com - Belakangan marak beredar pedagang online yang menjual akun atau layanan langganan berbayar (premium) untuk beragam platform hiburan. Sebut saja seperti Spotify Premium, Netflix, Youtube Premium, dan lain sebagainya.
Uniknya, para pedagang ini memasang harga berlangganan yang jauh lebih murah dibanding banderol resmi.
Misalnya, akun Spotify Premium yang banderol resminya Rp 50.000 per bulan, dijual dengan harga sekitar Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per bulan. Lantas, mengapa bisa semurah itu?
Baca juga: Nasib Indonesia Akan seperti Ukraina jika Tak Basmi Streaming Ilegal
KompasTekno pun bertanya kepada seorang penjual akun-akun premium ini, sebut saja AP. Lewat sebuah jejaring sosial, AP menjual aneka layanan premium untuk Netflix, Spotify, VIU, Apple Music, hingga koin Line, dengan harga yang tak menguras kantong.
AP pun mengaku bahwa mereka mengandalkan sistem berlangganan keluarga, atau biasa disebut paket Family Plan.
Paket tersebut, seperti namanya, memungkinkan satu pengguna mengajak sejumlah pengguna lainnya untuk "urunan" demi mendapaAPan satu benefit yang sama.
Tagihannya sendiri nantinya bakal digabungkan menjadi satu pembayaran, dan biasanya memang lebih murah ketimbang paket berlangganan pribadi (personal).
"(Berlangganan) ini sistem family, jadi dimasukkan manual satu per satu. Kami di sini jadi manajer akun yang bisa memasukkan beberapa akun ke satu family (keluarga)," ujar AP kepada KompasTekno, Rabu (24/6/2020).
Murah dan diklaim legal
Nah, apabila dihitung, harga yang ditetapkan AP sendiri memang jauh lebih terjangkau dibanding harga resmi dari Spotify, meski mengandalkan paket berlangganan keluarga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.