KOMPAS.com - Gerakan #StopHateforProfit memicu sejumlah perusahaan besar menyetop bisnis iklannya di Facebook, seperti Coca-cola, Unilever, dan operator seluler Verizon.
Produsen minuman bersoda, Coca-cola pada pekan ini memutuskan untuk memboikot seluruh iklannya dari platform Facebook selama 30 hari ke depan.
Hal tersebut disampaikan oleh CEO Coca-cola, James Quincey, dalam keterangan resmi yang tercantum di blog resmi Coca-cola.
Baca juga: Zuckerberg Bergeming, Dua Insinyur Facebook Mundur
"Tak ada tempat bagi rasisme di dunia ini dan media sosial. Coca-cola akan menangguhkan iklan berbayar di seluruh platform media sosial secara global setidaknya dalam 30 hari ke depan," ujar Quincey.
"Di rentang waktu tersebut, kami akan menilai kembali kebijakan iklan kamu untuk melihat apakah ada kebijakan yang harus diubah atau tidak. Kami juga mengharapkan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra media sosial kami," imbuh Quincey.
Selain Coca-cola, Unilever, Hershey Co, The North Face, Verizon, dan beberapa perusahaan lainnya juga turut melancarkan aksi yang sama terhadap Facebook.
Unilever sendiri lewat situs resmi mereka, menyatakan akan menarik iklan dan memboikot Facebook setidaknya sampai akhir 2020.
Dengan beragam aksi pemboikotan ini, terutama dari Coca-cola, harga saham Facebook merosot sekitar 8 persen pada penutupan Jumat (26/6/2020) waktu setempat.
Baca juga: Protes Karyawan Facebook ke Zuckerberg, dari Bilang Pengecut hingga Mengundurkan Diri
Hal ini juga membuat kekayaan Mark Zuckerberg berkurang sebanyak 7,21 miliar dolar AS atau sekitar Rp 103 triliun.
Lantas, mengapa pemboikotan iklan bisa mempengaruhi bisnis Facebook dan keuntungan yang diperoleh Mark Zuckerberg?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.