Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2020, 12:01 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Awalnya takut kenapa-kenapa. Tapi karena banyak testimoni dan harganya murah, ya sudah berani coba saja," begitu kata Adam, seorang pembeli layanan premium Spotify dari penjual tak resmi kepada KompasTekno, Rabu (24/6/2020).

Ia membeli akun Spotify Premium lewat salah satu penjual di dunia maya dengan harga Rp 58.000 untuk satu tahun berlangganan, jauh lebih terjangkau dibanding harga resmi yang dipatok Spotify (Rp 500.000/tahun).

Setelah dua bulan berjalan, Adam mengaku tak menemukan masalah yang berarti. Keuntungan yang ia dapatkan pun diklaim serupa dengan layanan premium yang ditawarkan oleh Spotify seperti mengunduh lagu untuk didengarkan secara offline, bebas iklan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Marak Jual Beli Akun Netflix, Spotify, dan YouTube Premium di Indonesia, Legalkah?

Sejalan dengan Adam, pembeli lainnya bernama Faruq juga merupakan seorang pengguna akun hiburan premium murah yang ditawarkan oleh penjual pihak ketiga.

Alih-alih Spotify, Faruq membeli akun Netflix untuk menonton aneka serial favoritnya dengan merogoh kocek sebesar Rp 100.000 untuk satu tahun.

Berbeda nasib dengan Adam, Faruq mengaku bahwa ia menemukan sejumlah kendala selama  menikmati layanan premium terjangkau itu.

"Karena ganti akun setiap bulan, jadi tidak bisa membuat watchlist. Seperti kemarin saat sempat baru nonton sebentar, terus aku tunda, ternyata belum ketonton lagi, jadi riwayat yang aku tonton jadi hilang," tutur Faruq ketika dihubungi KompasTekno, Rabu (24/6/2020).

Terlepas dari kendala yang muncul, mengapa para penjual tak resmi bisa menawarkan harga yang jauh lebih ramah kantong dibanding harga resmi?

Pakai sistem langganan keluarga

Salah satu penjual akun online tak resmi, berinisial AP, mengaku bahwa ia mengandalkan sistem berlangganan keluarga, atau biasa disebut paket Family Plan.

Paket tersebut, seperti namanya, memungkinkan seorang pengguna mengajak beberapa pengguna lainnya untuk "urunan" demi mendapatkan benefit dari satu akun yang sama. Jadi, satu akun bisa dipakai oleh beberapa orang sekaligus dengan profil masing-masing.

Tagihannya sendiri nantinya bakal digabungkan menjadi satu pembayaran, dan biasanya memang lebih murah ketimbang paket berlangganan pribadi (personal).

"(Berlangganan) ini sistem family, jadi dimasukkan manual satu per satu. Kami di sini jadi manajer akun yang bisa memasukkan beberapa akun ke satu family (keluarga)," ujar AP kepada KompasTekno, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Pengakuan Penjual Akun Premium Netflix dan Spotify, Lebih Murah dari Resmi

AP tidak menjelaskan rahasia di balik harga murah yang ditawarkan. Namun, ia mengklaim bahwa layanan premium yang dijualnya legal, alias bukan abal-abal yang memanfaatkan benefit free trial atau aplikasi Android (APK) non-resmi.

Lebih lanjut, AP sendiri menyediakan jasa upgrade akun pribadi, dari reguler (basic/free) ke premium, serta menjual akun baru yang sudah mendapatkan benefit premium.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com