Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dapat Lampu Hijau Beli 8 Helikopter MV-22 Osprey

Kompas.com - 08/07/2020, 12:36 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber DSCA

KOMPAS.com - Indonesia pekan ini mendapat lampu hijau untuk mendapatkan MV-22 Osprey Block C dari Amerika Serikat. Departemen Luar Negeri Amerika AS telah menyetujui rencana pembelian helikopter tiltrotor tersebut.

Dalam siaran pers di situs Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS (Defense Security Cooperation Agency/DSCA) yang dimuat pada Selasa (6/7/2020), DSCA telah mengirim notifikasi akan kemungkinan penjualan MV-Osprey ke Kongres AS pada hari yang sama.

Menurut keterangan dari DSCA, pemerintah Indonesia telah mengajukan rencana pembelian delapan unit helikopter MV-22 Osprey Block C, dengan nilai total pembelian mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun).

Baca juga: Uber Luncurkan Ojek Helikopter, Berapa Tarifnya?

"Membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kapabilitas pertahanan diri yang kuat dan efektif adalah hal yang vital bagi kepentingan nasional AS," demikian bunyi pernyataan resmi DSCA.

Jika rencana pembelian ini berjalan mulus, Indonesia bisa menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan MV-22 Osprey, setelah AS dan Jepang.

Selain itu, Indonesia juga akan menjadi negara pertama operator pesawat yang unik dan canggih ini di kawasan Asia Tenggara.

MV-22 Osprey dengan baling-baling menghadap depan saat terbang.Bell Helicopter MV-22 Osprey dengan baling-baling menghadap depan saat terbang.

Helikopter buatan pabrikan Bell, AS, ini memiliki sayap dengan dua rotor (baling-baling) di kedua ujung sayapnya yang bisa diputar (tilt) ke depan dan ke atas. Dengan desain seperti itu, MV-22 Osprey menggabungkan keunggulan sebuah helikopter dengan pesawat (fixed wing).

Saat baling-balingnya menghadap ke atas, pesawat ini bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal serta bisa melakukan terbang diam (hovering) seperti helikopter.

Namun, saat sudah mengudara, orientasi baling-balingnya bisa diputar menghadap ke depan, dan helikopter pun berubah jadi terbang layaknya pesawat fixed wing pada umumnya, dengan kecepatan dan daya jelajah yang lebih tinggi daripada helikopter konvensional.

Baca juga: Terbang Menembus Kabut, Helikopter Kobe Bryant Tak Punya Sistem Peringatan

Desain seperti ini dianggap sesuai dengan karakteristik geografis di Indonesia, khususnya di wilayah pedalaman, yang tidak memiliki infrastruktur runway yang memadai untuk mendaratkan pesawat angkut.

Sebagaimana dihimpun dari Kompas.id, kontraktor utama untuk penjualan Osprey ke Indonesia adalah perusahaan Bell Textron Inc di Amarillo, Texas; dan Boeing Company di Ridley Park, Pennsylvania.

Penjualan ini antara lain juga akan meliputi sistem perencanaan misi bersama (joint mission planning systems/JPMS); dokumentasi teknis dan publikasi, suku cadang dan onderdil reparasi pesawat, serta berbagai unsur dukungan teknis dan program lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DSCA


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com