Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vending Machine di Jepang Pakai Pengenal Wajah untuk Pembayaran

Kompas.com - 13/07/2020, 19:06 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Ubergizmo

 

KOMPAS.com - Mesin penjual otomatis alias vending machine biasanya dibayar dengan memasukkan uang kertas atau koin ke slot yang disediakan. Tapi beda halnya dengan mesin buatan perusahaan minuman bernama DyDo ini.

Bekerja sama dengan perusahaan elektronik NEC, DyDo mengembangkan vending machine yang mendukung sistem pembayaran non-tunai. Prosesnya dilakukan lewat pengenal wajah yang mengandalkan teknologi Bio-IDon besutan NEC.

Baca juga: Inilah Fugaku, Komputer Tercepat di Dunia dari Jepang

Dengan demikian, konsumen bisa membeli minuman dari mesin secara non-tundai, melainkan cukup dengan menyodorkan wajah ke kamera dan memasukkan empat angka kode keamanan. Tapi ada beberapa hal yang mesti dilakukan sebelum bisa belanja.

Pertama-tama, calon pembeli diharuskan melakukan registrasi dengan menggunggah identifikasi berupa foto dan informasi kartu kredit. Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Ubergizmo, Senin (13/7/2020), kartu kredit inilah yang nantinya akan menjadi alat pembayaran.

Vending Machine di Jepang gunakan fitur pengenalan wajahUbergizmo Vending Machine di Jepang gunakan fitur pengenalan wajah

Di Jepang sendiri sebenarnya sudah ada mesin-mesin penjual otomatis yang tidak mengandalkan duit kas, melainkan uang elektronik seperti misalnya yang terdapat di tiket kereta. Jadi vending machine DyDo ini bukan yang pertama menawarkan opsi contact less.

Baca juga: Kampus Jepang Gelar Wisuda Online dengan Robot di Tengah Wabah Corona

Di sisi lain, Pengenalan wajah juga menimbulkan kekhawatiran privasi karena bisa saja digunakan untuk melacak hal-hal seperti mesin mana saja yang dikunjungi oleh seorang konsuman.

Mungkin sebab itulah DyDo dan NEC berencana untuk terlebih dahulu menguji sang vending machine selama 3 bulan di lingkungan kantor dan pabrik-pabrik kedua perusahaan. Kalau lancar dan tak ada masalah, barulah ia akan mulai dipasang di tempat-tempat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Ubergizmo


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com