Autofokus kamera ini juga bisa mengunci fokus di mata subyek (eye AF), termasuk untuk subyek binatang seperti kucing, anjing, dan burung.
Burst rate yang mampu dihasilkan adalah 20 gambar per detik, dengan shutter elektronik atau 12 gambar per detik dengan shutter mekanik.
Baca juga: Canon Disebut Hentikan Produksi DSLR EOS 5D karena Pandemi
In-Body Image Stabilizer di EOS R5 mampu bekerja bersama sistem peredam goyangan di lensa (OIS) dan diklaim dapat memberikan kompensasi hingga 8-stop.
Sebagai kamera yang ditujukan untuk profesional, EOS R5 memiliki bodi tangguh dengan ketahanan terhadap debu dan cuaca (weather resistant), berikut EVF OLED dengan resolusi 5,76 MP, dan refresh rate 120 Hz, serta LCD putar (fully-articulating) beresolusi 2,1 MP.
Ada dua slot kartu memori yang disediakan, masing-masing berjenis CFDXpress dan UHS-II SD card. Rangkaian konektornya termasuk mic-in, headphone-out, dan microHDMI, di samping konvektivitas wireless Wi-Fi dan Bluetooth.
EOS R6
Sementara itu, EOS R6 merupakan model yang diposisikan di bawah EOS R6, tetapi memiliki beberapa fitur yang sama. Jeroan kamera ini serupa dengan DSLR profesional EOS 1DX Mark III, mencakup sensor CMOS full-frame 20,1 megapiksel dengan prosesor gambar Digic X.
Baca juga: Resmi Meluncur, Nikon D780 Gabungkan Fitur Mirrorless ke DSLR
Demikian juga sistem autofokusnya, sama-sama mengandalkan “Dual Pixel CMOS AF II”. Peredam goyangan IBIS dan baterai kedua kamera pun sama, yakni LP-E6NH.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.