Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber Indonesia Alami Penurunan Trafik dan Pendapatan

Kompas.com - 28/07/2020, 15:23 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Hal yang sama juga dirasakan kanal Boengkoes dan kanal SobatHape. Namun menurut Fitra Eri, bagi sebagian besar YouTuber, adsense dianggap sebagai bonus semata.

Baca juga: Punya 1 Juta Subscriber, Berapa Pendapatan YouTuber Bayu Skak?

Biasanya, para YouTuber mendapatkan sumber pendapatan dari jalur lain, salah satunya endorsment. Sayangnya, tidak hanya adsense, para YouTuber juga merasakan adanya penurunan endorsement dan iklan.

Hal ini juga dialami Fitra Eri yang mulai merasakan penurunan endorsement secara drastis sejak bulan Februari-Mei 2020.

"Tapi mulai Juni sudah pulih bahkan di Juli ini lebih banyak daripada biasanya," imbuh Fitra.

YouTuber otomotif lain yang enggan disebut namanya, juga mengaku mengalami penurunan endorsement.

Namun, ada pula sedikit YouTuber yang mengaku pemasukan dari endorsement relatif stabil. Kumar dan salah satu YouTuber gadget lain mengakui hal itu.

Begitu pula dengan Wira, meskipun industri travel sedang seret, namun iklan dari sektor lain diakuinya masih tetap masuk dan cukup stabil.

Bukan cuma YouTuber Indonesia

Kondisi ini tidak hanya dialami YouTuber di Indonesia. Thomas Smith, YouTuber kanal "Do it Yourself Home Automation" juga mengeluhkan hal yang sama. Smith menceritakannya di situs Medium miliknya.

Singkatnya, jumlah penonton kanal YouTube Smith naik 30 persen pada Maret 2020. Namun, dari sisi pendapatan justru merosot dari bulan Februari sebesar 20 persen.

Baca juga: YouTuber PewDiePie Lampaui 100 Juta Subscriber

Dalam sebuah artikel OneZero Medium, YouTuber lain juga mengaku mengalami penurunan cost per mile (CPM) antara 30-50 persen.

Smith pun merasakannya. Dia mengaku CPM-nya turun dari 13 dollar AS pada awal tahun lalu menjadi 8 dollar AS pada April.

Padahal, menurut laporan terbaru dari New York Times, YouTube mengklaim jumlah trafik penonon naik 15 persen selama pandemi Covid-19, atau periode Januari-Maret.

Masih banyak kreator YouTube lain yang mengeluhkan hal yang sama. Mereka pun membanjiri laman forum Support Google meski belum ada jawaban yang memuaskan.

Baca juga: Trafik YouTuber Indonesia Turun akibat Pandemi atau Algoritma?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com