2. Mendapatkan barang palsu
Herry mengatakan, telah terjadi banyak kasus di mana pengguna mendapatkan ponsel dengan kualitas yang buruk dan tidak sesuai dengan ekspetasi.
Hal ini disebabkan karena ponsel telah melewati tahap rekondisi, sehingga ada kemungkinan komponen hardware yang ditanam pada ponsel tidak asli.
Baca juga: 2.000-an Ponsel Ilegal Digilas dan Dihancurkan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta
"Beberapa kali kejadian ponsel ilegal itu malahan barang palsu. Feature phone pun ada yang palsu," tutur Herry.
3. Kinerja ponsel tidak optimal
Pegiat gadget Lucky Setiawan menambahkan, ponsel ilegal dapat memiliki performa kinerja yang tidak optimal karena tidak melewati balai uji pemerintah.
"Range sinyal baik telepon, wifi, bluetooth (kemungkinan) tidak sesuai atau optimal dengan standar yang berlaku di Indonesia. Bisa jadi juga menimbulkan interferensi," jelas Lucky.
4. Tidak memiliki garansi
Lucky menyebut bahwa ponsel yang telah melewati tahap rekondisi maupun ponsel yang diimpor secara ilegal tidak disertai dengan garansi resmi.
Akibat tidak memiliki garansi resmi, pengguna tidak dapat menggunakan layanan after sales service yang disediakan oleh vendor ponsel.
"Jadi walau brandnya sama dengan ponsel resmi yang beredar, pelanggan belum tentu bisa membawa ponsel ilegal untuk di service di tempat resmi," pungkas Lucky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.