Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Samsung, Huawei Kini Vendor Ponsel Nomor 1 Dunia

Kompas.com - 31/07/2020, 08:03 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Canalys

KOMPAS.com - Huawei membuktikan bahwa pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak berimbas pada bisnis smartphone-nya. Setidaknya pada kuartal II-2020 ini.

Pada periode tersebut, untuk pertama kalinya Huawei menjadi vendor dengan jumlah pengiriman (shipment) ponsel terbesar di dunia, menggeser posisi yang selama 5 tahun ini dipegang oleh Samsung.

Menurut riset pasar terbaru Canalys, Huawei mengirimkan 55,8 juta unit ponsel sepanjang April hingga Juni 2020. Jumlah tersebut sejatinya turun 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: 5 Besar Pasar Smartphone Indonesia Kuartal I-2020, Vivo Teratas

Meski turun, jumlah pengiriman ponsel Huawei tetap menjadi yang paling banyak, sebab penguasa pasar ponsel dunia sebelumnya, Samsung juga mengalami penurunan pengiriman yang signifikan.

Canalys mencatat pada kuartal II-2020 lalu Samsung mengirim 53,7 juta unit ponsel. Jumlah itu turun 30 persen dari jumlah pengiriman pada periode yang sama tahun lalu.

Perbandingan pengiriman smartphone dunia kuartal II-2020 antara Samsung dan Huawei. Jumlah pengiriman ponsel Huawei pada kuartal II-2020 ini berhasil mengalahkan Samsung.Canalys Perbandingan pengiriman smartphone dunia kuartal II-2020 antara Samsung dan Huawei. Jumlah pengiriman ponsel Huawei pada kuartal II-2020 ini berhasil mengalahkan Samsung.

Dengan demikian, Huawei resmi menjadi penguasa pasar ponsel dunia kuartal II-2020, jumlah pengiriman ponselnya unggul 2 jutaan unit dari Samsung.

Baca juga: Pertama Kali, Huawei Salip Samsung sebagai Pabrikan Smartphone Terbesar

Menurut Canalys, keberhasilan Huawei tak lepas dari pengaruh pandemi Covid-19 dan dukungan dari masyarakat China itu sendiri.

Dalam beberapa bulan terakhir, kegiatan perekonomian di China dilaporkan telah kembali normal. Huawei juga telah mendominasi pasar di negaranya sendiri, sehingga 70 persen ponsel yang diproduksi Huawei laku terjual di China daratan.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah membuat pasar utama Samsung yang tersebar di negara Amerika Serikat, Brasil, dan Eropa berada di dalam situasi sulit. Akibatnya Samsung secara langsung merasakan efek negatif dari pandemi tersebut.

Meski telah resmi mengalahkan Samsung, namun analis pasar, Mo Jia dari Canalys menyebut bahwa keunggulan Huawei tidak bakal lama. Samsung diprediksi dapat sewaktu-waktu mengambil alih pasar lagi.

Baca juga: China Ancam Persulit Nokia dan Ericsson Kalau Huawei Diblokir

"Kekuatan di China saja masih belum cukup untuk menopang Huawei sebagai pemimpin, begitu perekonomian global berangsur pulih," kata Mo Jia sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Canalys, Jumat (31/7/2020).

Terlebih lagi, sejak 2019 Huawei masuk daftar hitam entity list pemerintah AS, sehingga dilarang berbisnis dengan perusahaan-perusahaan AS. Ponsel-ponsel Android Huawei pun tidak bisa menggunakan layanan Google dan toko aplikasi Play Store.

Larangan berbisnis dengan perusahaan-perusahaan AS ini sedikit banyak juga diprediksi berimbas pada bisnis ponsel Huawei.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Canalys


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com