Sebab, Quentin mengakui industri mobile gaming di pasar Asia Tenggara dan India yang ia komandoi saat ini berkembang pesat.
"Kami berusaha untuk mengakomodir sejumlah perangkat low-end, namun kami tidak akan menyasar ke perangkat yang dibekali spesifikasi paling rendah. Sebab, hal tersebut hanya buang-buang waktu," pungkas Quentin.
Kepopuleran game battle royale ringan
Sebagai informasi, sekitar dua tahun lalu, Tencent merilis versi ringan dari game battle royale PUBG Mobile, yakni PUBG Mobile Lite, untuk ponsel dengan spesifikasi rendah.
Game tersebut bisa berjalan di ponsel yang memiliki RAM 2 GB atau ke bawah, alih-alih versi orisinalnya yang hanya bisa berjalan di perangkat dengan RAM 2 GB atau yang lebih tinggi.
Belum diketahui apakah game tersebut sukses menarik minat pengguna di pasar Asia Tenggara dan India atau tidak.
Baca juga: Turnamen Free Fire Fall Season 2020 Dibuka, Total Hadiah Rp 2 Miliar
Yang jelas, satu game serupa Fortnite dan PUBG Mobile yang bisa berjalan di ponsel yang memiliki spesifikasi rendah, yakni Free Fire, memang sangat populer dan digandrungi di Tanah Air.
Bahkan, game besutan Garena yang bisa dimainkan di perangkat yang memiliki RAM sekitar 1 GB itu, saat berita ini ditulis, masih mejeng di posisi teratas dalam daftar game terlaris (Top Grossing) di Google Play Store region Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.