Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Blokir Ponsel BM Mulai 24 Agustus, Jadi atau Molor Lagi?

Kompas.com - 21/08/2020, 20:06 WIB

KOMPAS.com - Aturan blokir ponsel black market (BM) menggunakan nomor IMEI, yang seharusnya mulai dijalankan di Tanah Air pada 18 April 2020 lalu, akhirnya harus molor dan belum efektif berjalan.

Penyebabnya adalah mesin hardware Central Equipment Identity Register (CEIR) yang ada di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), belum beroperasi.

Mesin ini bertugas untuk memverifikasi data dari mesin Equipment Identity Registration (EIR) yang ada di sisi operator seluler, untuk selanjutnya dilakukan pemblokiran terhadap ponsel ilegal atau black market (BM).

Kemenperin beberapa waktu lalu mengatakan bahwa mesin hardware CEIR mulai bisa dioptimalkan pada 24 Agustus, atau Senin pekan depan. Namun benarkah mesin ini sudah siap, atau implementasinya bakal molor lagi?

Baca juga: Mesin Blokir Ponsel BM Kemenperin Optimal Berjalan Agustus

Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O. Baasir mengatakan hingga saat ini, mesin hardware CEIR masih berada di tangan ATSI, dan belum diserahterimakan ke pemerintah. Mesin itu seyogyanya akan dikendalikan oleh Kemenperin.

"Karena CEIR yang beli operator, nanti baru akan kita serahkan ke pemerintah ketika seluruh proyek timeline dari CEIR ini selesai, jadi kami tidak mau menyerahkan di tengah jalan," jelas Marwan dihubungi KompasTekno, Jumat (21/8/2020).

Ia menambahkan bahwa operator patungan untuk pengadaan hardware CEIR. ATSI, menurut Manwar, masih menunggu berita acara serah terima database yang masih ada di tangan pemerintah.

Database yang dimaksud adalah Tanda Pendaftaran Produk (TPP) Impor dan TPP Produksi ponsel-ponsel, yang akan diupload sebagai database di mesin EIR.

"Kurang lebih ada 300-400 juta data, ini lagi menunggu serah terima berita acara enggak keluar-keluar," lanjut Marwan.

Secara teknis, data tersebut akan digabungkan dengan data yang telah dihimpun operator ke mesin CEIR yang terkoneksi ke semua mesin EIR dan pemerintah. Marwan menyebut kurang lebih ada 670 juta data yang telah dihimpun operator.

Salah satu tujuan dari penggabungan data ini adalah untuk mempermudah operator seluler, apabila ada pengguna ponsel yang berganti dari perangkat lama ke perangkat baru, atau yang disebut sebagai skenario seamless pair-unpair.

Baca juga: Menyoal Blokir Ponsel BM lewat IMEI, Galak di Awal Melempem Saat Eksekusi

Marwan menyebut, uji kelayakan tahap kedua untuk skenario seamless pair-unpair ini akan dilakukan akhir Agustus ini. Sebelum hardware CEIR ter-install, Kemenperin sempat mengatakan akan menggunakan CEIR versi cloud.

Cloud tersebut dimiliki oleh Telkom dan berlokasi di Indonesia. Setelah hardware CEIR terinstal, data akan dimigrasikan dari cloud ke hardware.

"Jadi insyaallah akhir bulan ini selesai semua," jelasnya.

Saat ditanya apakah pada 24 Agustus nanti ponsel ilegal mulai bisa diblokir, Marwan meragu.

"Enggak mungkin lah tanggal 24 Agustus. Seharusnya kalau sesuai Permen (Peraturan Menteri) tanggal 31 Agustus, kami akan mencoba penuhi tanggal itu, tapi kalau pemerintah yang kemudian menjadi hambatan (terkait serah terima database yang belum dilakukan) ya mohon maaf, kita mundur semua," jelas Marwan.

Baca juga: Pengakuan Penjual di Batam, Ponsel BM Banyak Beredar dan Tidak Diblokir

Ia menyadari bahwa aturan ini tidak bisa berjalan sempurna dengan cepat, mengingat masih sangat baru diimplementasikan di Indonesia. Kendati demikian, ATSI tetap akan mendukung program ini.

"Operator seluler berkomitmen membantu pemerintah, kita mendukung dan saat ini administrasi antar lembaga yang kita tunggu untuk diselesaikan", imbuh Marwan.

Pemerintah tegaskan siap

Dihubungi secara terpisah, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail mengatakan bahwa pihaknya sudah siap mengimplementasikan aturan IMEI.

Saat disinggung mengenai posisi database TPP Impor dan TPP Produksi, Ismail mengatakan bahwa data tersebut diimplementasikan ke sistem yang sementara masih dikelola operator seluler.

Baca juga: Mengenal DIRBS, Teknologi Identifikasi dan Blokir Ponsel BM di Indonesia

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyebut database TPP Impor dan TPP Produksi telah diunggah ke CEIR.

"Teknis enkripsinya dikelola dengan Kominfo. Kemenperin sudah selesai meng-upload," klaim Taufiek.

Taufiek pun mengklaim bahwa mesin CEIR di sisi pemerintah sudah siap.

Berbeda dengan Marwan, ketika ditanya apakah ponsel ilegal siap diblokir pada 24 Agustus nanti, Taufiek menegaskan Kemenperin siap melaksanakan. Namun Taufiek tidak merinci persiapan apa saja yang telah dilakukan Kemenperin.

"Siap sekali, dan pemerintah tidak main-main," pungkas Taufiek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Trik agar Chat WhatsApp Web Tak Diintip Teman saat Kerja Bersebelahan

Trik agar Chat WhatsApp Web Tak Diintip Teman saat Kerja Bersebelahan

Software
Spesifikasi Minimum, Harga, Link, dan Cara Download Street Fighter 6

Spesifikasi Minimum, Harga, Link, dan Cara Download Street Fighter 6

Game
Xiaomi 14 Pro Punya Layar Melengkung dan Bezel Tipis?

Xiaomi 14 Pro Punya Layar Melengkung dan Bezel Tipis?

Gadget
Cara Daftar Paket Haji XL dengan Mudah via Aplikasi MyXL, Harga Mulai Rp 99.000

Cara Daftar Paket Haji XL dengan Mudah via Aplikasi MyXL, Harga Mulai Rp 99.000

e-Business
Cara Berlangganan CapCut Pro, Keunggulan, serta Harganya

Cara Berlangganan CapCut Pro, Keunggulan, serta Harganya

Software
Ini Pengganti Cortana, Asisten Virtual Windows yang Disetop Akhir 2023

Ini Pengganti Cortana, Asisten Virtual Windows yang Disetop Akhir 2023

Software
Riset: ChatGPT Terkenal, tapi Tak Banyak Dipakai Warga AS

Riset: ChatGPT Terkenal, tapi Tak Banyak Dipakai Warga AS

Internet
Boom Esports Wakili Indonesia di Turnamen Valorant Asia Pasifik 2023

Boom Esports Wakili Indonesia di Turnamen Valorant Asia Pasifik 2023

Game
Aplikasi iPhone Disebut Lebih Baik dari Android, Ini Alasannya

Aplikasi iPhone Disebut Lebih Baik dari Android, Ini Alasannya

Gadget
Web Realme Indonesia Perbaikan Sebulan, Konsumen Tak Bisa Beli HP di Situs Resmi

Web Realme Indonesia Perbaikan Sebulan, Konsumen Tak Bisa Beli HP di Situs Resmi

e-Business
Android 13 Tumbuh Pesat, tapi Belum Bisa Salip Android 11

Android 13 Tumbuh Pesat, tapi Belum Bisa Salip Android 11

Software
Waspada Penipuan, Cek Dulu Profil Akun IG Jastip Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina

Waspada Penipuan, Cek Dulu Profil Akun IG Jastip Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina

e-Business
Mulai Pukul 12.00, Ini Link Beli Tiket Indonesia Vs Argentina Khusus Nasabah BRI di Tiket.com dan Situs PSSI

Mulai Pukul 12.00, Ini Link Beli Tiket Indonesia Vs Argentina Khusus Nasabah BRI di Tiket.com dan Situs PSSI

e-Business
Link, Harga, Seatplan Indonesia Vs Argentina, serta Cara Pembeliannya

Link, Harga, Seatplan Indonesia Vs Argentina, serta Cara Pembeliannya

e-Business
Cara Beli Tiket Indonesia Vs Argentina di Tiket.com dan Situs PSSI

Cara Beli Tiket Indonesia Vs Argentina di Tiket.com dan Situs PSSI

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com