Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turnamen E-sports IGC 2020 Diklaim Beda dengan Kompetisi Lain, Seperti Apa?

Kompas.com - 24/08/2020, 19:01 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kompetisi e-sports yang digelar operator seluler Telkomsel, Indonesia Game Championship (IGC) 2020, diklaim berbeda dengan kompetisi e-sports pada umumnya.

Hal itu disampaikan secara langsung oleh Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, dalam konferensi pers virtual pembukaan tahap penyisihan (playoff) IGC 2020, Senin (24/8/2020).

Menurut Setyanto, IGC 2020 berbeda lantaran menampung peserta dengan tingkat kemahiran yang berbeda, tak hanya atlet e-sports profesional dan daerah di seluruh Indonesia.

Biasanya, pemain yang berpartisipasi di turnamen e-sports adalah mereka yang sudah menyandang gelar "pro". IGC 2020 menggabungkan tim amatir dan profesional dalam satu wadah. 

"Di IGC 2020, kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh gamers untuk ikut berpartispasi, baik tim dari kota kecil maupun kota besar, hingga pemain amatir dan profesional, dalam satu turnamen," kata Setyanto.

"Ini bisa dibilang menjadi turnamen grassroot (pemula) yang terbesar di Indonesia, berbeda dengan aneka turnamen e-sports lainnya," imbuh Setyanto.

Baca juga: Kompetisi E-sports IGC 2020 Masuk Babak Penyisihan, Tersisa 64 Tim

Setyanto mengatakan, IGC 2020 sendiri digelar karena sejumlah faktor. Salah satunya, adalah fakta di mana hanya ada sekitar 1 persen hingga 1,5 persen dari 60 persen gamers di Indonesia yang menggeluti dunia e-sports dengan serius.

Direktur Utama PT Telkomsel, Setyanto Hantoro, dalam konferensi pers pembukaan babak penyisihan IGC 2020, Senin (24/8/2020).KOMPAS.com/Bill Clinten Direktur Utama PT Telkomsel, Setyanto Hantoro, dalam konferensi pers pembukaan babak penyisihan IGC 2020, Senin (24/8/2020).
Mengapa sangat kecil? Karena, para gamers kerap terhalag oleh beragam kendala ketika mereka ingin berkompetisi di sebuah ajang e-sports.

"Kendalanya berbagai macam, mulai dari kendala informasi, lokasi, serta aturan penyelenggara turnamen itu sendiri," tutur Setyanto.

Selain itu, IGC 2020 kali ini juga digelar secara online, tidak seperti IGC 2017 dan 2018 yang digelar secara offline di Balai Kartini, Jakarta.

Hal itu disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang saat ini memang masih belum mereda.

"Sebenarnya IGC 2020 tadinya akan diselenggarakan di tempat yang lebih besar dibanding Balai Kartini untuk menampung penonton. Namun, berhubung ada Covid-19 dan PSBB, kami memutuskan mengalihkan kegiatan turnamen offline ini menjadi online," kata GM Games & Apps Telkomsel, Auliya Ilman Fadli, di kesempatan yang sama.

Baca juga: Indonesia Games Championship 2020 Catat Kenaikan Peserta

Perubahan model turnamen ini ternyata tak mengurangi antusiasme peserta.

Pada IGC tahun ini, jumlah peserta yang berpartisipasi mencapai 34.000 orang yang berasal dari 457 Kabupaten/Kota, melonjak dibanding jumlah peserta IGC 2017 dan 2018.

Di dua turnamen e-sports ini, total terdapat lebih dari 22.000 peserta dari seluruh penjuru negeri yang beradu kemampuan di turnamen bikinan Telkomsel tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com