Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Pamer Implementasi Chip yang Ditanam dalam Otak

Kompas.com - 29/08/2020, 10:18 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Untuk jangka panjang, Musk mengatakan para pasien dengan jenis cidera tersebut bisa memulihkan gerakan seperti sediakala menggunakan implan di tulang belakang.

Musk mengatakan hal paling penting yang bisa dilakukan perangkat adalah memungkinkan adanya "simbiosis AI". Simbiosis AI memungkinkan otak manusia untuk digabungkan dengan kecerdasan buatan.

"Sehingga masa depan dunia dikendalikan oleh gabungan keinginan manusia di bumi. Saya pikir itu adalah masa depan yang kita inginkan," jelas Musk.

Saat ini, perangkat Neuralink terbatas pada area permukaan otak. Perangkat belum bisa menerobos ke area yang lebih dalam. Di permukaan pun ada beberapa fungsi penting, seperti gerakan, penglihatan, dan pendengaran.

Baca juga: Nama Anak Elon Musk Resmi Berubah Jadi X AE A-XII

Musk masih memiliki ambisi lain yakni merekrut teknisi robotik, elektrik, dan software untuk mengembangkan perangkat dan memperbaiki prosedur pembedahan untuk implementasinya.

Soal harga, Musk mengatakan akan cukup mahal saat perangkat diluncurkan pertama kali. Namun, dia akan mencoba menekan harga hingga beberapa ribu dollar AS.

"Saya pikir harus bisa semirip mungkin dengan lasik," kata Musk.

Terlepas dari proyek pengembangan, Neuralink sendiri menghadapi masalah internal. Dikabarkan, sejak berdiri tahun 2017, perusahaan mengalami masalah manajerial.

Banyak peneliti yang berada di bawah tekanan untuk segera merampungkan proyek. Mereka harus menyelesaikan proyek yang harusnya diselesaikan dalam hitungan bulan, namun harus selesai hanya dalam hitungan minggu.

Simak video demonstrasi penanaman chip pada otak babi, melalui tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com