Ke Eropa hingga Indonesia
Awalnya Alvin bekerja di markas Xiaomi di Beijing. Beberapa tahun kemudian dia dipindah ke Bangalore, India, untuk mengurusi penjualan Xiaomi di sana. Alvin menangani India sampai Xiaomi berhasil memuncaki pasaran smartphone setempat.
"Saya ingat betul, waktu itu bulan November 2017. Xiaomi menjadi nomor satu di India tepat sebelum saya dipindah lagi," kisahnya.
Alvin ditarik kembali ke Beijng, beberapa bulan sebelum Xiaomi melakukan penawaran saham perdana ke publik (IPO).
Karena fasih berbahasa Inggris, Mandarin, dan Kanton, dia pun ikut keliling melakukan roadshow dengan para eksekutif perusahaan ke calon investor sebagai penerjemah.
Usai IPO, Xiaomi melirik benua Eropa yang merupakan pasar negara-negara maju dengan Average Revenue Per User (ARPU) yang lebih tinggi dibanding negara berkembang. Xiaomi ingin mengukur potensi di sana.
Alvin pun didapuk untuk mengepalai urusan marketing Xiaomi di Benua Biru. Dia berbasis di Madrid, Spanyol, dan berkeliling ke kota-kota di negara lain seperti London, Paris, Milan, serta Amsterdam.
Sembilan bulan di Eropa, Alvin kembali ditarik ke markas Xiaomi di China. Pada periode ini dia sempat menginkubasi Share Save, e-commerce baru dengan konsep lintas negara dan group buying.
Kemudian, Xiaomi berpikir bahwa pasar Indonesia mungkin butuh perubahan pendekatan. Alvin pun diminta membawa pengetahuan yang diperolehnya dari India dan Eropa ke Indonesia. Mulai Oktober 2019, Alvin resmi menjabat sebagai Country Director di Indonesia.
Sudah lama tidak pulang
Tak lama setelah mendarat di Indonesia, Alvin langsung jatuh cinta dengan masakan Indonesia yang disebutnya paling enak di antara negara-negara lain yang pernah dia kunjungi.
"Saya paling suka sate. Segala macam sate, baik sate ayam, sate sapi, dan lain-lain," katanya semringah.
Alvin kini tinggal di sebuah apartemen di Jakarta. Dia mengaku sudah biasa dengan gaya hidup ekspatriat setelah melakoninya selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pidato Ulang Tahun, Pendiri Xiaomi Sebut Nama Karyawati Pabrik di Batam
Pandemi Covid-19 memaksanya berdiam diri di rumah. Dia melihat ada ekspatriat-ekspatriat lain yang pulang ke negara masing-masing. Tapi, sebagai Country Head di negara yang penjualannya sedang tinggi, Alvin merasa untuk tetap tinggal di Indonesia.
Perjalanan terakhirnya tepat sebelum pandemi adalah ke Bandung dan Makassar untuk menyapa Mi Fans.