Dengan begitu, kegiatan seperti belajar online dan sebagainya bisa dilakukan dengan lancar.
"Telkomsel, bersama juga operator seluler yang ada, akan ikut membantu agar nantinya desa-desa yang sekarang belum ter-cover segera mendapatkan sinyal 4G, paling tidak sehingga nantinya kegiatan belajar online bisa dijalankan," imbuh Ririek.
Masalah belajar online
Terkait belajar online sendiri, Ririek mengatakan ada tiga masalah yang kini masih menjadi hambatan masyarakat untuk melancarkan proses kegiatan belajar dari rumah.
Masalah pertama adalah masalah coverage atau jangkauan 4G tadi yang bakal diatasi dengan memperluas cakupan seiring berjalannya waktu.
Kemudian masalah kedua adalah terkait spending data. Maksud spending data di sini adalah masyarakat saat ini memiliki suatu persoalan terkait duit yang harus dihabiskan untuk membeli paket data internet.
Wajar saja karena apabila seluruh proses belajar dilakukan secara online, maka kuota internet yang dibutuhkan juga agaknya bakal lebih banyak dibanding hari biasa ketika sekolah dilakukan secara normal.
Baca juga: Paket Kuota Belajar Telkomsel 10 GB Rp 10 Bisa Dibeli hingga Akhir Desember
Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah operator seluler telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan kuota gratis bagi para siswa, mahasiswa, serta guru dan dosen.
Kemudian masalah lainnya adalah persoalan tentang kepemilikan perangkat pintar alias smartphone. Ririek mengklaim ada sekitar 30 persen masyarakat Indonesia yang belum menggunakan smartphone, sehingga hal ini menghambat proses belajar online.
Ririek tidak menjelaskan lebih lanjut apa solusi dari masalah ini. Namun, ia mengatakan bahwa masalah ini masih menjadi "pekerjaan rumah" bersama.
"Ini (kepemilikan smartphone) menjadi pekerjaan rumah bersama, terkait bagaimana mereka bisa mendapatkan smarpthone, sehingga (nantinya) bisa mengikuti beragam kegiatan secara online," jelas Ririek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.