Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warisan Teknologi dari Palm untuk Smartphone Masa Kini

Kompas.com - 20/09/2020, 14:15 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber TechSpot

KOMPAS.com - Masih ingat perangkat yang disebut sebagai PDA (portable device assistant)? Seperti namanya, PDA memiliki fungsi layaknya sebuah "asisten" berupa komputer mungil yang bisa dibawa-bawa dan dimasukkan ke dalam saku.

Lewat PDA, pengguna bisa melakukan beragam hal yang bisa dikerjakan oleh komputer, seperti menghitung memakai kalkulator, mengetik lewat aplikasi memo, menyimpan nomor telepon, mengirim e-mail, dan lain sebagainya.

Baca juga: Animasi Pergantian Penguasa OS Smartphone, dari Palm OS hingga Android

Di era keemasanya, yakni sekitar tahun 1990-2000-an, perangkat PDA dipopulerkan oleh sebuah perusahaan teknologi asal California, Amerika Serikat, Palm Computing (Palm Inc.), lewat produk bernama Palm Pilot, disusul Palm III, Tungsten, dan lain-lain.

Meski sekarang sudah tidak terdengar, jasa perusahaan yang dirintis oleh Jeff Hawkins pada 1992 tersebut kini masih bisa dirasakan oleh sejumlah pengguna. Smartphone masa kini pun menggunakan sejumlah warisan teknologinya.

Pengenal tulisan tangan

Sebelum meluncurkan perangkat PDA buatan sendiri, Palm sempat mengembangkan perangkat lunak untuk PDA dari perusahaan lain, seperti Apple yang kala itu memproduksi Newton MessagePad.

Salah satu teknologi software Palm dalam hal ini adalah handwriting recognition, "Graffiti", yang memungkinkan pengenalan dan konversi tulisan tangan pengguna menjadi teks digital.

Untuk menerima input pengguna lewat layar, teknologi ini mengandalkan aksesori stylus, sehingga mekanismenya mirip dengan menulis di atas kertas.

Teknologi handwriting recognition Graffiti.Techspot Teknologi handwriting recognition Graffiti.

Teknologi handwriting recognition kemudian banyak digunakan di ponsel serta tablet modern, terutama yang menggunakan stylus sebagai perangkat input.

Kemampuannya sekarang lebih canggih, tak lagi hanya bisa mengenali tulisan per huruf seperti Palm dulu, melainkan kalimat lengkap.

Baca juga: 3 Tablet Android yang Dilengkapi Stylus Digital

Karena teknologi handwriting recognition yang tergolong canggih pada masanya, perusahaan komputer asal AS, U.S. Robotics, tertarik mengakuisisi Palm pada September 1995 dengan nilai 44 juta dolar AS (sekitar Rp 652 miliar).

Tergerus smartphone

Sekitar satu tahun setelah diakuisisi, Palm, di bawah nama U.S. Robotics, meluncurkan Palm Pilot. Perangkat ini merupakan PDA yang berbagai fungsi, seperti menulis catatan, menyimpan nomor telepon, menjadwalkan kegiatan, dan lain sebagainya.

Kesuksesan Palm Pilot diteruskan oleh Palm III, Palm VII, Zire, dan Tungsten. Seluruh perangkat PDA Palm ini menjalankan sistem operasi Palm OS (Garnet). 

Di era 2000-an, pasar PDA semakin sesak dengan kehadiran sejumlah kompetitor, seperti HP, Sony, Compaq, Nokia, hingga Casio.

Palm Pilot.Techspot Palm Pilot.

Halaman:
Sumber TechSpot


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com