Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Sebut Video Bunuh Diri yang Viral adalah Serangan Terkoordinasi

Kompas.com - 29/09/2020, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu sebuah video yang menampilkan seorang pria melakukan aksi bunuh diri tersebar dan menjadi viral di TikTok. Penyelidikan terhadap video itu pun masih berlanjut.

Menurut perwakilan TikTok, penyebaran video tersebut merupakan sebuah serangan terkoordinasi. Serangan ini dilakukan oleh sekelompok oknum pengguna dan belum diketahui apa motifnya.

Direktur Kebijakan Publik TikTok Eropa, Theo Bertram, juga mengakui adanya temuan "serangan yang terkoordinasi" tersebut.

Menurut Bertram, kelompok yang menyebarkan video tersebut merencanakan aksinya di Dark Web dan menyerang platform media sosial, termasuk TikTok.

"Ada bukti serangan terkoordinasi. Apa yang kami lihat adalah sekelompok pengguna yang berulang kali mencoba mengunggah video ke platform kami," kata Bertram.

Baca juga: Pemerintah China Disebut Tolak Kesepakatan TikTok dan Perusahaan AS

Pelaku juga diduga menggunakan cara khusus agar video yang dibagikannya itu dapat dengan mudah ditemukan oleh pengguna TikTok lainnya.

Sebelumnya pada awal bulan ini, sebuah video pria bunuh diri itu sempat beredar di sejumlah platform media sosial, yakni Facebook, Instagram, Twitter, Reddit, dan TikTok.

Menurut perwakilan TikTok, video tersebut sebelumnya telah beredar di jejaring sosial Facebook dan menyebar di TikTok sejak Minggu (7/9/2020) malam.

"Sistem kami telah mendeteksi secara otomatis dan menandai klip yang melanggar kebijakan kami, yaitu konten yang mempertontonkan pujian, glorifikasi, atau mempromosikan bunuh diri," jelas perwakilan Tiktok.

Tidak hanya menghapus video nahas itu, TikTok juga melarang akun-akun yang coba mengunggah video tersebut berulang kali.

Dirangkum KompasTekno dari NDTV, Selasa (29/9/2020), video itu kemudian juga ikut beredar di TikTok dan muncul di laman "For You".

Baca juga: Pendiri Instagram Jadi Kandidat CEO TikTok

Laman ini mirip dengan laman eksplor di Instagram, di mana video akan terputar otomatis tanpa mengharuskan pengguna mencarinya.

Kendati demikian, tidak sedikit kreator yang mewanti-wanti pengikutnya agar tidak ikut menyebarkan video tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com