Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRTI Minta Operator Seluler Siapkan Opsi untuk Tolak SMS Penawaran

Kompas.com - 30/09/2020, 16:47 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan merumuskan regulasi tentang SMS penawaran atau SMS marketing yang banyak dikeluhkan masyarakat.

Selain penyusunan regulasi, BRTI juga akan meminta para operator seluler untuk memberikan opsi kepada pengguna terkait mau atau tidaknya menerima layanan SMS marketing tersebut.

Opsi tersebut akan berupa penawaran opt in dan opt out sebagai konfirmasi mau atau tidaknya menerima layanan sms penawaran tersebut.

Opsi ini memberikan kesempatan pengguna untuk memilih menolak atau menerima SMS penawaran tersebut. Apabila menolak, maka pengguna tidak akan mendapatkan sms itu lagi.

"Kalau konsumen ingin menerima penawaran itu bisa konfirmasi dengan membalas pesan SMS tersebut dengan 'Ya', tapi dia punya hak untuk menjawab 'Tidak' juga," ujar Komisioner BRTI, I Ketut Prihadi Kresna.

Baca juga: Indosat Digugat Pelanggan Gara-gara Kiriman SMS Iklan

Selain itu, Ketut menjelaskan pihaknya tengah menggodok regulasi terkait SMS marketing ini bersama asosiasi dan para operator.

Menurut Ketut, kemungkinan besar regulasi sms marketing ini akan masuk ke dalam ketetapan BRTI. Meski demikian hal tersebut belum dapat diputuskan.

"Masih belum dipastikan apakah peraturan ini masuk ke dalam peraturan Dirjen, Menteri, atau sebagai ketetapan BRTI," kata Ketut.

Ia menjelaskan bahwa BRTI akan membagi jenis SMS penawaran atau SMS marketing ini menjadi dua kategori.

Pertama adalah SMS penawaran yang masih berkaitan dengan pengguna dan kedua adalah SMS penawaran yang tidak terkait dengan pengguna.

SMS penawaran yang masih berkaitan dengan pengguna adalah seperti promo paket yang digunakan atau pemberitahuan masa aktif kartu dari operator.

Sementara, SMS penawaran yang tidak terkait dengan pengguna adalah SMS marketing yang isinya sama sekali tidak bersinggungan dengan kebutuhan.

Seperti layanan sms promo location based advertisement yang biasanya digunakan oleh para badan usaha retail ataupun F&B.

Baca juga: Digugat Gara-gara SMS Iklan, Ini Kata Indosat

"Jika sms penawaran itu menjelaskan paketnya akan habis dan ditawarkan promo tambahan paket data, itu bukan masalah. Tetapi kalau menawarkan hal yang tidak berkaitan dengan pengguna atau datang dari badan usaha lainnya itu bisa menjadi masalah," tutur Ketut dihubungi Kompastekno, Selasa (29/9/2020).

Kendati demikian, regulasi SMS tersebut masih terbatas pada dua kategori tersebut. Terkait SMS spam yang diindikasikan penipuan seperti judi, menang undian, dll., Ketut berharap agar pengguna mengadukannya ke BRTI.

Pengguna bisa mengadukannya dengan mengirimkan screenshoot SMS tersebut beserta nomor telepon pengirim ke akun twitter @aduanBRTI atau layanan Kemenkominfo.

"Nantinya, nomor-nomor tersebut akan kami ajukan ke operator untuk diblokir, ini adalah upaya agar para penipu jera," tegasnya.

Meskipun demikian, Ketut juga mengakui bahwa pihaknya masih kesulitan untuk mengatur pesan spam tersebut.

Rencananya BRTI juga akan memanfaatkan teknologi biometrik pada setiap nomor ponsel sehingga pemerintah dapat mengatur sms spam tersebut dengan lebih mudah.

Baca juga: Langkah Awal Penertiban SMS Penawaran dari Operator Seluler


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com