Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tanda-tanda Orang yang Harus "Puasa" Media Sosial

Kompas.com - 02/10/2020, 12:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Hanya ada dua industri yang menyebut konsumen mereka "pengguna", yakni industri teknologi dan obat-obatan terlarang." Begitu kutipan dari Edward Tufte, ahli statistik asal Amerika yang muncul di film dokumenter orisinil Netflix berjudul The Social Dilemma.

Kalimat tersebut seakan menyadarkan bahwa produk teknologi dan obat-obat terlarang memiliki efek samping yang sama, yakni kecanduan.

Seperti kecanduan obat-obatan terlarang, kecanduan produk teknologi seperti gadget atau media sosial juga merusak kesehatan, terutama kesehatan mental.

Alif Aulia Masfufah, psikolog klinis dari Komunitas Love Yourself Indonesia mengatakan kecanduan media sosial bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Misalnya saja munculnya rasa iri, tidak percaya diri, cemas, dan berpikir berlebihan alias overthinking.

Baca juga: Bos Xiaomi Indonesia Aktif Menjawab di Media Sosial, Ini Alasannya

Engagement atau jumlah likes maupun komentar yang diterima di media sosial juga bisa saja mempengaruhi diri seseorang. Termasuk ketika terpicu memori-memori lama, yang baik maupun yang buruk. Namun, itu baru dampak ringan.

"Kalau udah menghabiskan banyak waktu di media sosial, yang kena kehidupan nyata," jelas Aulia dalam program bincang-bincang AntarMuka bersama KompasTekno.

Media sosial juga membentuk pola interaksi baru manusia. Dengan mudah, orang-orang bisa terhubung dengan teman lama, teman jauh, bahkan orang asing sekalipun.

Sisi baiknya, orang akan lebih mudah bersosialisasi secara maya. Namun jika berlebihan, pengguna media sosial bisa terlalu nyaman berkomunikasi dengan orang asing atau orang yang jauh darinya ketimbang dengan orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat.

Mereka akan merasa "diterima" dan "diakui" di media sosial yang kemudian menimbulkan perasaan bahagia. Dampaknya, mereka akan memanipulasi kehidupannya.

Misalnya saja selalu ingin terlihat bagus di media sosial. Walhasil, dia akan melakukan berbagai cara untuk mendapat perhatian. "Hidupnya semu, sebenarnya di kehidupan nyata tidak seperti itu tapi cuma popularitas semu di sosmed," jelas Aulia.

Tanda-tanda harus puasa media sosial

Jika sudah merasa terganggu dengan penggunaan media sosial, tidak ada salahnya rehat sejenak dari dunia maya. Aulia mengatakan, ada tiga tingkat keparahan kecanduan media sosial yang bisa dijadikan patokan kapan orang harus mulai berpuasa media sosial.

Pertama adalah early sign, yakni saat orang mulai banyak berkomunikasi dengan teman atau orang asing yang dikenal lewat media sosial ketimbang kerabat dekat.

Mereka juga lebih memilih menghabiskan waktu berselancar di dunia maya daripada melakukan hal-hal penting, seperti makan, bekerja, atau tidur.

Kedua adalah warning sign, di mana penggunaan media sosial mempengaruhi kehidupan dunia nyata. Misalnya sering berkonflik dengan kerabat dekat atau mulai sering berbohong.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

e-Business
Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com