Dari sudut pandang bisnis, sangat efisien untuk membuat pengguna terus online sehingga durasi untuk melihat dan menonton konten di media sosial semakin panjang.
Baca juga: Perbandingan Harga Langganan Netflix, Viu, Amazon Prime, dan Disney Plus di Indonesia
Algoritma yang dibangun di media sosial juga memiliki "perangkap" yang kuat dan menentukan perangkap mana yang paling sesuai dengan minat kita sebagai pengguna.
Mantan Manajer Operasional Facebook, Sandy Parakilas, menjelaskan bahwa beberapa perusahaan media sosial merancang algoritma yang dibangun untuk memberi ruang penyebaran berita palsu atau hoaks.
Informasi atau berita hoaks seperti itu dianggap mampu memancing semakin banyak perhatian pengguna. Dengan demikian, aliran uang dari iklan kepada perusahaan akan semakin lancar.
Bisnis yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan ini adalah model bisnis dengan mencari profit dari disinformasi.
Mereka menghasilkan uang dengan cara membebaskan informasi hoaks bisa beredar tanpa kontrol.
Terlepas dari hal itu, The Social Dilemma juga menyoroti sejumlah dampak positif yang diberikan media sosial pada penggunanya.
Berkat kehadiran media sosial, informasi sangat mudah didapatkan dan setiap individu bisa terhubung dengan siapa saja dan di mana saja.
Menurut sutradara Jeff Orlowski, film ini akan membantu penonton menyadari bagaimana media sosial telah menciptakan utopia dan distopia secara bersamaan.
Baca juga: Cara Menghemat Kuota Internet untuk Menonton Netflix dan Disney Plus