Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Aplikasi Instagram Pertama Kali Dirilis

Kompas.com - 06/10/2020, 14:00 WIB
Conney Stephanie,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber ABC

KOMPAS.com - Tepat hari ini satu dekade lalu, aplikasi Instagram untuk pertama kalinya dirilis di Apple App Store. Instagram kala itu menjadi sebuah media sosial dengan terobosan baru yang fokus untuk berbagi foto.

Kala itu, pengguna media sosial kebanyakan mengunggah foto mereka melalui Facebook atau flickr.

Saat pertama kali dirilis, aplikasi Instagram diunduhan oleh sekitar 10.000 pengguna hanya dalam hitungan jam.

Kemudian di tahun berikutnya, jumlah unduhan aplikasi Instagram dilaporkan mencapai hingga 10 juta kali.

Salah satu penulis buku tentang Instagram, Tama Leaver, mengatakan bahwa ketika pertama kali dirilis, popularitas Instagram diprediksi akan kalah dibandingkan media sosial lainnya.

Namun, dugaan itu ternyata meleset. Instagram kian populer sampai diakuisisi Facebook pada April 2012 dengan nilai 1 miliar dollar AS atau sektiar Rp 14,7 triliun apabila dikonversi dengan kurs transaksi hari ini.

Akuisisi Facebook membuat Instagram kian berubah. Sebagai perusahaan induk, Facebook memiliki hak untuk mengatur kebijakan di Instagram. Hal inilah yang kemudian membuat dua pendiri Insagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger mengundurkan diri pada 2018 lalu.

Instagram hadir dari gagasan yang dibawa oleh Kevin dan Mike yang merupakan lulusan dari Stanford University, Amerika Serikat.

Baca juga: Facebook Akhirnya Gabungkan Messenger dan Direct Message Instagram

Di awal kemunculannya, Instagram hanya dijadikan platform untuk berbagi foto dan video
tanpa adanya fitur-fitur menarik atau filter yang beragam.

Saat itu, sejumlah pengguna Instagram juga membagikan foto mereka di platform lain seperti Flickr atau Facebook, lalu menambahkan filter melalui aplikasi editing bernama Hipstamatic.

Misalnya unggahan di bawah ini. Gambar tersebut diunggah 10 tahun yang lalu oleh salah satu pendiri Instagram, Mike Krieger.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mike Krieger (@mikeyk) on Jul 16, 2010 at 10:26am PDT

Penggunaan aplikasi Instagram setiap tahunnya juga terus mengalami beberapa perubahan. Seorang antropolog digital dari Curtin University, Crystal Abidin mengatakan bahwa Instagram adalah segalanya.

Makna "Segalanya" itu dimaksudkan bahwa lewat aplikasi Instagram, setiap orang dapat melihat dan mencari apa yang mereka inginkan.

"Anda bisa melihat apapun, seperti lokasi yang ingin dikunjungi, mencari tahu orang lain, atau menjadi orang yang Instagrammable untuk menarik perhatian," ujar Abidin seperti dikutip KompasTekno dari ABC Net, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Fitur Belanja Instagram Shopping Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Di tahun 2016, Instagram mulai melakukan perubahan baru dengan menghadirkan fitur Stories dan kumpulan filter yang beragam.

Aplikasi Instagram pun kini dimanfaatkan sebagai wadah bagi influencer atau ruang untuk berbisnis dan berbagi konten kreatif lainnya. Apalagi dengan hadirnya IGTV dan Reels. 

Saat ini, Instagram juga bahkan memiliki fitur-fitur untuk berbelanja. Seperti Instagram Shopping yang baru saja resmi masuk ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com