Dia yakin bahwa hasil tes tidak akan meleset karena masalah Excel tadi. Hancock juga mengatakan bahwa Profesor Chris Whitty, kepala petugas medis Inggris telah meninjau pembaruan data.
Menurut Whitty, tidak ada evaluasi penyebaran Covid-19 yang berubah, termasuk usulan melakukan karantina wilayah lokal.
Saat ini Inggris sedang menghadapi gelombang kedua kasus Covid-19. Pada 6 Oktober kemarin, ada 14.542 penambahan kasus baru. Data kasus yang sempat hilang ditambahkan pada laporan harian tanggal 3 dan 4 Oktober.
Baca juga: Tabel Excel Bakal Bisa Dibikin dari Foto
Beberapa ahli dan politisi khawatir terselipnya data yang diproses di Excel tadi akan menigkatkan angka kasus infeksi Covid-19 di Inggris. Sebab, orang-orang yang tidak terdata masih bisa berkeliaran dan bisa menularkan penyakitnya.
Anggota Parlemen, Bernad Jenkin mengatakan bahwa insiden ini merusak kepercayaan piblik dalam penyampaian informasi Covid-19 dari pemerintah. "Itu adalah contoh lain di mana logistik dan perencanaan mengecewakan kami," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.