Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update "Mobile Legends" Disebut Bikin Game Tidak Adil, Ini Tanggapan Moonton

Kompas.com - 08/10/2020, 20:10 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Game besutan Moonton, Mobile Legends: Bang-Bang, baru saja mendapat pembaruan besar-besaran bernama "Project Next".

Bersamaan dengan pembaruan tersebut, game bergenre multiplayer online battle arena (MOBA) itu juga telah memasuki musim ke-18.

Namun, pembaruan dan musim teranyar ini justru mendatangkan beragam keluhan dari para pemain. Sebagian pemain ini mengeluhkan sistem pencocokan lawan main dalam pertandingan, atau biasa disebut matchmaking, yang dirasa kurang adil.

Beragam keluhan yang menyatakan ketidakadilan tersebut tertuang di kolom komentar berbagai postingan akun resmi Mobile Legends di Facebook dan Instagram, salah satunya adalah unggahan berikut.

"Mobile Legends game paling tidak adil di seluruh dunia," ujar akun @faisal_anan25.

Baca juga: Pemain Mobile Legends Keluhkan Project Next Bikin Game Jadi Berubah

Tak sedikit juga yang menilai bahwa sistem matchmacking Mobile Legends tidak seimbang. Sebab, pemain individu yang memiliki skill yang "pas-pasan" bisa bertemu dengan pemain yang memiliki kemampuan jauh lebih mumpuni.

"Tolong diperbaiki sistem pertandingan, saya bermain solo bisa ketemu tim yang bermain squad dan trio yang overpower. Kejadian seperti ini membuat game berjalan tidak seimbang dan tidak adil," ujar akun @imuhammadtonihariyadi di unggahan lain.

Senada dengan hal tersebut, satu pengguna Twitter dengan nama akun @mlbbfess juga mengatakan bahwa sistem matchmaking Mobile Legends, terutama mode ranked, disebut "tidak waras" dan menyulitkan pemain solo.

 

Moonton janjikan optimasi

Mendengar beragam keluhan ini, belum lama ini Moonton mengunggah sebuah video yang berisi tentang pembaruan atau rencana untuk mengoptimasi sistem matchmaking.

Nantinya, sistem matchmaking teranyar ini bakal mengumpulkan 10 player secara random yang memiliki kemampuan yang sama berdasarkan penilaian.

Baca juga: Banyak yang Baru di Update Project Next Mobile Legends, Ini Daftarnya

Sistem matchmaking baru di Mobile Legends.Moonton Sistem matchmaking baru di Mobile Legends.
Misalnya, pemain dengan nilai rata-rata skill 8,9 bakal dipertemukan dengan pemain yang memiliki skill 9,1 atau yang terdekat. Sehingga, kemampuan pemain tidak terlampau begitu jauh.

Adapun sistem matchmaking saat ini berdasarkan nilai rata-rata skill tim, bukan individu.

Ini artinya, kemampuan antar pemain di dalam tim bisa saja tidak seimbang dan tidak merata, sebagaimana dikeluhkan oleh beragam pemain tadi.

Begini kira-kira ilustrasi sistem matchmaking yang saat ini masih dirasakan oleh pemain Mobile Legends.

Nilai rata-rata tim, bukan individu, yang menjadi acuan sistem matchmaking Mobile Legends saat ini.Moonton Nilai rata-rata tim, bukan individu, yang menjadi acuan sistem matchmaking Mobile Legends saat ini.
Dihimpun KompasTekno dari akun YouTube resmi Moonton, Kamis (8/10/2020) selain pembaruan sistem matchmaking, Moonton juga bakal turut memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk mencari lawan dalam setiap pertandingan.

Baca juga: Tentara India Dilarang Pakai TikTok, Zoom, hingga Mobile Legends

Ada pula pembaruan algoritma sistem matchmaking dinamis, di mana pencarian pemain akan lebih cepat pada jam-jam sibuk, atau pada saat pemain yang online secara bersamaan jumlahnya sedang meningkat.

Belum diketahui kapan sederet optimasi ini bakal digelontorkan secara luas. Dalam video tadi, pihak Moonton hanya mengumbar bahwa pembaruan ini bakal "segera hadir" di official server.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com