Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Swedia Blokir Huawei dan ZTE

Kompas.com - 21/10/2020, 12:45 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber IT Wire

KOMPAS.com - Pemerintah Swedia memblokir dua perusahaan asal China yakni Huawei dan ZTE dalam penggunaan teknologi 5G.

Pemblokiran ini dilakukan jelang pelelangan spektrum 3,5 GHz dan 2,3GHz pada 10 November yang diikuti sejumlah perusahaan telekomunikasi Swedia.

Setidaknya ada empat perusahaan telekomunikasi yang disetujui ikut lelang, yakni Hi3G Access, Net4Mobility, Telia Sverige dan Teracom. Salah satu persyaratan yang diberlakukan dalam lelang ini adalah tidak boleh menggunakan produk dari Huawei dan ZTE.

Menurut Otoritas Pos dan Telekomunikasi Swedia (PTS), pemblokiran ini dilakukan berdasarkan rekomendasi lembaga keamanan Swedia

Apabila para peserta lelang masih menggunakan infrastruktur dari Huawei dan ZTE, pemerintah mengimbau agar segera menghapus peralatan secara bertahap hingga 1 Januari 2025.

Baca juga: Pengamat Sebut Huawei Berpotensi Kehilangan Bisnis Smartphone

Kemudian, jika ada staff dan fungsi pusat yang berada di luar negeri, diminta untuk segera dipindahkan ke Swedia.

"Fungsi pusat di sini adalah fungsi dalam jaringan akses radio, jaringan transmisi, jaringan inti dan jaringan layanan serta perbaikan yang dibutuhkan untuk menjaga fungsionalitas jaringan dan layanan komunikasi elektronik yang diberikan oleh pemegang lisensi," jelas PTS.

Swedia menjadi negara kedua di Eropa yang mendeklarasikan pemblokiran atas peralatan telekomunikasi asal China. Sebelumnya, Inggris telah mengumumkan hal yang sama lebih dulu.

Selama dua tahun belakangan, Huawei dan ZTE menjadi sorotan pemerintah AS yang mengajak sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari perusahaan asal China seperti Huawei atau ZTE.

Pemerintah di negara Eropa juga telah melakukan peninjauan keterlibatan perusahaan China terhadap pembangunan jaringan 5G di negara mereka, setelah mendapat tekanan dari AS.

Pemerintah AS berseru bahwa teknologi 5G yang dibangun perusahaan asal China akan mengancam keamanan nasional.

Baca juga: Tekanan Pemerintah AS Bikin Huawei Setop Produksi Chipset Kirin

Dirangkum KompasTekno dari IT Wire, Rabu (21/10/2020) Huawei membantah tuduhan tersebut.

"Huawei adalah perusahaan komersil swasta yang 100 persen dimiliki oleh karyawannya. Tidak ada dasar faktual yang mendukung tuduhan Huawei menimbulkan acaman keamanan," jelas perwakian Huawei Australia.

Huawei menganggap bahwa kebijakan tersebut adalah tidak adil dan tidak dapat diterima. Huawei juga menambahkan selama 20 tahun beroperasi di Swedia, tidak ada catatan insiden yang fatal dari perusahaan.

Huawei akan mencermati lebih lanjut keputusan dari pemerintah Swedia. Mereka akan mencari kemungkinan untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait.

"Sementara itu, kami berharap pemerintah Swedia akan mengevaluasi ulang keputusan mereka demi mendukung keadilan dan keterbukaan pasar yang selalu mereka junjung," kata perwakilan Huawei.

Baca juga: AS Anggap Huawei dan ZTE sebagai Ancaman Nasional


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber IT Wire


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com