Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nokia C3 Dijanjikan Tidak Akan Terblokir di Indonesia

Kompas.com - 21/10/2020, 17:55 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - HMD Global baru saja meluncurkan ponsel entry-level terbarunya, Nokia C3, di Indonesia dengan harga Rp 1,6 juta.

Ponsel tersebut diluncurkan di tengah kabar kapasitas mesin Central Equipment Identity Register (CEIR) yang hampir penuh, sehingga nomor IMEI ponsel baru tidak bisa didaftarkan.

Alhasil, ponsel baru yang masuk secara resmi ke Indonesia justru ikut terblokir layaknya ponsel black market (BM).

Merespon hal tersebut, General Manager HMD Global Indonesia, Karel Holub, memastikan bahwa nomor IMEI ponsel teranyar mereka, yakni Nokia C3, beserta perangkat Nokia lainnya telah terdaftar.

Sehingga, konsumen yang berencana membeli Nokia C3 tidak perlu khawatir ponsel baru ini akan terblokir.

Baca juga: Nokia C3 Resmi Masuk Indonesia, Harga Rp 1,6 Juta

"Kepercayaan adalah salah satu nilai perusahaan kami. Terkait IMEI, kami sangat yakin bahwa semua (nomor IMEI) produk Nokia (yang diluncurkan) terdaftar di database pemerintah," ujar Karel dalam sebuah acara peluncuran, Rabu (21/10/2020).

Country General Manager HMD Global Indonesia, Karel Holub, dalam acara peluncuran virtual, Rabu (21/10/2020).KOMPAS.com/Bill Clinten Country General Manager HMD Global Indonesia, Karel Holub, dalam acara peluncuran virtual, Rabu (21/10/2020).
Lebih lanjut, Karel juga mengatakan bahwa keamanan menjadi salah satu fokus perusahaan dalam membuat sebuah produk baru.

Di Nokia C3, misalnya, HMD Global bakal memberikan pembaruan keamanan (security update) selama 2 tahun ke depan, sehingga konsumen tak perlu khawatir tentang keamanan perangkatnya.

Selain itu, data-data konsumen ponsel Nokia juga disimpan di markas Nokia di Finlandia dan dilindungi dengan peraturan hukum perlindungan data yang berlaku di Eropa, yakni GDPR.

Kabar mesin CEIR hampir penuh

Sebelumnya, dikabarkan bahwa kapasitas penyimpanan data IMEI milik mesin CEIR hampir penuh. Mesin itu diklaim sanggup menampung 1,2 miliar data nomor IMEI, namun sudah terisi 95 persen.

Akibatnya, nomor IMEI ponsel yang sedang diproduksi vendor, dan yang diimpor ke Indonesia gagal untuk diinput ke database Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Baca juga: TWS Nokia Power Earbuds Lite Dipastikan Masuk Indonesia

Beberapa vendor termasuk Oppo dan Asus juga kena getah. Sebagian pengguna ROG Phone 3 mengaku tidak bisa mendapat sinyal apabila menempatkan kartu di slot kedua (SIM 2).

Sementara itu, banyak pengguna Oppo A53 yang tidak bisa menerima sinyal. Alhasil, para pengguna ponsel tersebut tidak dapat menggunakan layanan telepon, SMS, dan internet melalui layanan operator seluler.

Saat ini Kemkominfo mengklaim kapasitas mesin CEIR sudah bisa menampung data IMEI baru, baik untuk ponsel yang diproduksi maupun yang diimpor, setelah mengurangi IMEI-IMEI yang tidak dipakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com