Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Pelanggan Netflix Dilaporkan Melambat

Kompas.com - 23/10/2020, 18:31 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan streaming film dan serial TV, Netflix diprediksi akan mengalami pertumbuhan pelanggan yang melambat dalam beberapa tahun ke depan.

Kabar itu merujuk pada laporan yang dirilis oleh firma riset pasar, Emarketer yang memperkirakan bahwa di tahun yang akan datang, pertumbuhan pelanggan Netflix akan melambat secara bertahap.

Pertumbuhan jumlah pelanggan baru Netflix juga mengalami perlambatan, semenjak awal 2020 ini.

Perlambatan itu diduga disebabkan oleh mayoritas orang yang mulai mengalihkan aktivitas mereka selama pandemi Covid-19, dari kegiatan di dalam rumah menjadi kegiatan di luar ruangan.

Baca juga: Netflix Diam-diam Hapus Gratisan Uji Coba 30 Hari di Indonesia

Dalam laporan yang dipublikasi oleh perusahaan, pada kuartal II-2020 (Juli - September), Netflix hanya menjaring sekitar 2,2 juta pelanggan. Jumlah itu masih belum mencapai target perusahaan yang mematok sekitar 3,4 juta pelanggan baru tahun ini.

Secara keseluruhan, kini Netflix diprediksi memiliki 195,2 juta pelanggan di seluruh dunia.

Meski demikian, Netflix masih tetap unggul untuk tahun ini dengan 28 juta pelanggan tambahan selama sembilan bulan pertama tahun 2020. Ini menjadikan Netflix perusahaan yang paling banyak penambahan pelanggannya per tahun sepanjang sejarahnya.

Momentum ini diprediksi akan berakhir jika melihat tren saat ini, dimana Netflix hanya memproyeksikan 6 juta pelanggan baru pada periode Oktober-Desember 2020. Tahun lalu, proyeksi Netflix adalah 8,8 juta pelanggan.

Asia Pasifik adalah kunci

Meski melambat, namun pertumbuhan Netflix diprediksi masih akan didominasi oleh pelanggan yang berada di wilayah Asia Pasifik hingga 2024 mendatang.

Baca juga: Perbandingan Harga Langganan Netflix, Viu, Amazon Prime, dan Disney Plus di Indonesia

Menurut Emarketer, pertumbuhan pengguna Netflix di wilayah Asia Pasifik terjadi sejak aturan karantina wilayah diberlakukan oleh setiap negara, sehingga membuat banyak orang menghabiskan waktunya di dalam rumah untuk menonton video streaming.

Emarketer merilis daftar peringkat negara di wilayah Asia Pasifik yang mengalami peningkatan jumlah pengguna yang mengunduh video streaming per satu bulan.

Urutan negara di wilayah Asia Pasifik dengan jumlah peningkatan konsumsi video streamingCampaign Asia Urutan negara di wilayah Asia Pasifik dengan jumlah peningkatan konsumsi video streaming

China menduduki urutan teratas dengan jumlah peningkatan mencapai 92,5 persen. Kemudian posisi selanjutnya disusul oleh Australia (79 persen), Korea Selatan (78,5 persen), Indonesia (74,5 persen), Jepang (71 persen), dan India (65,2 persen).

Tingginya angka pertumbuhan konsumsi video streaming di wilayah China didominasi oleh beberapa platform, seperti iQiyi, Youku, dan Tencent Video.

Sedangkan, wilayah Asia Pasifik lainnya masih bergantung pada platform lokal maupun layanan streaming populer seperti Netflix.

Baca juga: Indonesia Dapat Pemasukan Rp 97 Miliar dari Pajak Netflix, Spotify, dkk

Netflix mengungkapkan bahwa pertumbuhan pengguna di wilayah Asia Pasifik mencapai 63,2 persen pada 2018 dan 53 persen di 2019.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Campaign Asia, Jumat (23/10/2020), angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan hasil prediksi Emarketer yang mencapai 77,2 persen pada 2018 dan 78,7 persen pada 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com