Karena tingkat akurasinya yang tinggi, para peneliti MIT ingin menyematkan teknologi ini ke dalam sebuah aplikasi smartphone yang bisa diunduh secara gratis.
Namun, sebelum dipakai oleh orang luas, aplikasi ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.
Baca juga: Apple dan Google Bikin Sistem Baru Pelacak Covid-19 yang Lebih Cepat
Apabila disetujui dan dirilis, pengguna nantinya bisa membuka aplikasi tersebut setiap hari dan merekam aktivitas batuk di depan ponsel mereka masing-masing. Hal ini untuk mengetahui apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.
Dengan begitu, orang-orang yang memakai aplikasi tersebut bisa mencegah penyebaran virus sebelum mereka pergi ke tempat-tempat umum.
"Implementasi aplikasi ini bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19 apabila orang-orang menggunakannya sebelum pergi ke sekolah, pabrik, atau restoran," kata Brian, sebagaimana dikutip KompasTekno dari NewsMIT, Selasa (3/11/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan