Bahkan, apabila Trump melanggarnya kebijakan Twitter berkali-kali, akunnya bisa saja dibekukan atau dihapus oleh platform rintisan Jack Dorsey ini sementara waktu atau selamanya.
Biden masih unggul
Hingga berita ini ditulis, penghitungan hasil pemungutan suara di sebagian negara bagian AS sendiri masih belum rampung.
Namun, sebagaimana dilansir Bloomberg dan dikutip KompasTekno, Jumat (6/11/2020), Biden telah mengantongi sekitar 264 suara elektoral (electoral votes), mengungguli Trump yang baru memiliki 214 suara elektoral.
Baca juga: Biden Tinggal 6 Suara, Pantau Perkembangan Terakhir Hasil Pemilu AS di Situs Ini
Adapun kandidat harus mengantongi setidaknya 270 suara elektoral untuk memenangkan pemilu presiden AS 2020.
Trump sendiri masih diberi kesempatan untuk mendapatkan hak atas kebijakan khusus Twitter hingga masa jabatannya berakhir, yakni pada 20 Januari mendatang.
Apabila Trump resmi menang dari Biden, maka ia mungkin masih bisa "dimanja" oleh Twitter setelah tanggal tersebut. Namun, apabila kalah, hak spesial ini kemungkinan bakal pindah ke tangan Biden.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan