Isu teknologi lainnya yang dihadapi oleh Biden adalah persoalan anti-trust, menyangkut dugaan praktik anti-kompetitif oleh para perusahaan teknologi AS, termasuk Google, Facebook, Amazon, dan Apple, dalam meredam persaingan.
Baik Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden maupun Partai Republik Donald Trump sama-sama memandang bahwa perusahaan-perusahaan raksasa teknologi ini sudah tumbuh menjadi terlalu besar sehingga terlalu dominan.
Pada Juli dan Oktober lalu, para petingginya, Sundar Pichai dari Google, Mark Zuckerberg dari Facebook, Jack Dorsey dari Twitter, Tim Cook dari Apple, dan Jeff Bezos dari Amazon ditanyai oleh Kongres AS terkait tudingan praktik monopoli oleh perusahaan masing-masing.
Kongres AS pun menerbitkan laporan setebal 449 halaman yang berisi detail penyalahgunaan posisi dominan di pasar oleh Google, Amazon, Apple, dan Facebook. Ada juga roadmap berisi langkah-langkah untuk mengerem dominasi para raksasa teknologi itu.
Baca juga: Apakah Blokir Huawei Bakal Dicabut Setelah Trump Lengser?
Di bawah pemerintahan Donald Trump, menyusul investigasi selama lebih dari satu tahun, Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah melayangkan gugatan hukum terhadap Google karena dituding memonopoli bisnis pencarian di internet dan iklannya.
Masih belum jelas bagaimana nanti pemerintahan Joe Biden akan menanggapi isu anti-trust di kalangan para pelaku industri teknologi.
Memang ada desakan untuk memecah perusahaan-perusahaan teknologi yang dipandang sudah terlalu besar, tetapi Biden pernah mengatakan bahwa wacana tersebut masih terlalu dini. Dia disinyalir akan lebih mengandalkan regulasi dalam hal ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.