KOMPAS.com - Rencana perusahaan teknologi finansial (fintech) Ant Group melakukan panawaran saham perdana (IPO) kandas hanya beberapa hari sebelum melantai di bursa.
Kabarnya, IPO perusahaan besutan Jack Ma, pendiri Alibaba, itu ditangguhkan secara langsung oleh Presiden China Xi Jinping.
Sebabnya disinyalir berkaitan dengan kritik yang disampaikan Jack Ma terhadap kalangan perbankan dan regulator di Negeri Tirai Bambu, saat berbicara dalam sebuah acara di Shanghai pada 24 Oktober 2020 lalu.
Baca juga: Alibaba Bangun Data Center ke-3 di Indonesia 2021
Ma menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai menyangkut jaminan untuk kredit, sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pernyataan Ma agaknya membuat panas telinga pemerintah China. Kemudian, diduga atas perintah Presiden Xi, Regulator negara tersebut bergerak untuk menyelidiki dan mengidentifikasi aktivitas bisnis perusahaan fintech besutan Ma itu.
Regulator memperketat peraturan terkait ketentuan pinjaman mikro yang secara langsung berdampak pada bisnis Ant Group. Para pelaku bisnis pinjaman mikro diharuskan menyediakan 20- 30 persen dari dana pinjaman yang disediakan bersama pihak bank.
Sementara, dari pinjaman mikro yang difasilitasinya hingga akhir Juni, hanya sekitar 2 persen yang masuk ke neraca Ant Group.
IPO Ant Group pun ditangguhkan pada 3 November, hanya dua hari sebelum perusahaan itu dijadwalkan melantai di bursa saham Hong Kong dan Shanghai. Alasannya tak lain karena perubahan peraturan oleh regulator China.
Padahal, IPO Ant Group awalnya digadang-gadang bakal memecahkan rekor sebagai yang terbesar di dunia dengan proyeksi nilai pengumpulan dana menembus kisaran 37 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 522 triliun.
Baca juga: Diprediksi Pecah Rekor IPO, Jack Ma Makin Kaya Raya
Menurut laporan Reuters yang dihimpun KompasTekno, Senin (16/11/2020), sebelum pidato Jack Ma pun, regulator China sebenarnya sudah mulai mengawasi Ant Group, terutama bisnis online-nya yang tumbuh pesat.
Sebagai platform teknologi Ant Group menawarkan berbagai macam layanan finansial, tapi tidak terbebani peraturan perbankan yang menambah ongkos.
Sumber anonim menyebutkan bahwa pemerintah China memang ingin memperkuat sektor finansial dan memperketat pengawasan dalam rangka pencegahan risiko sistemik, mengingat ekonomi yang terdampak pandemi.
Setelah penangguhan rencana IPO, Ant Group kemudian mengeluarkan penyataan bahwa perusahaan itu akan patuh dengan regulasi yang berlaku.
Namun, menurut sumber, penawaran saham mungkin belum akan terjadi dalam waktu dekat selagi Ant masih dalam penyelidikan regulator.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.