Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Twitter dan Facebook Beda Pendapat soal Medsos Bikin "Nyandu"

Kompas.com - 19/11/2020, 15:31 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg dan CEO Twitter, Jack Dorsey dipanggil oleh DPR AS, untuk dimintai keterangannya soal soal moderasi konten, serta apa saja yang mereka lakukan dalam menjaga Pemilu Presiden AS.

Dalam sesi dengar pendapat Selasa (17/11/2020) lalu, salah seorang senator, Lindsey Graham melontarkan pertanyaan kepada Zuckerberg dan Dorsey, terkait efek kecanduan yang ditimbulkan oleh platform media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Sebab, faktanya tak sedikit dari pengguna media sosial yang merasa kecanduan dan tidak bisa lepas dari genggaman dunia maya.

Baca juga: WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Masalah Kesehatan

Secara mengejutkan, keduanya menanggapi pertanyaan itu dengan jawaban yang berbeda. Di satu sisi, Dorsey mengaku bahwa Twitter memang dapat membuat para penggunanya kecanduan. Namun Zuckerberg berpandangan lain.

"Saya pikir, seperti yang lainnya, media sosial dapat menimbulkan efek ketagihan dan kami menyadari hal tersebut. Oleh sebab itu, kami turut memastikan agar para pelanggan kami bisa sadar akan cara penggunaan (media sosial) yang lebih baik," kata Dorsey.

Sementara di sisi lain, pandangan Zuckerberg sepenuhnya bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Dorsey.

Menurut Zuckerberg, ia belum melihat langsung studi yang menunjukkan bahwa Facebook bisa membuat ketagihan para penggunanya.

"Dari apa yang saya lihat sejauh ini, (studi) itu tidak meyakinkan," ungkap Zuckerberg sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Begini Cara Mengurangi Kecanduan Media Sosial Menurut Psikolog

Ia turut menegaskan bahwa sebagian besar studi yang dilakukan di lapangan justru membuktikan bahwa banyak masyarakat yang tidak menganggap Facebook sebagai sumber masalah, apalagi menimbulkan kecanduan.

Namun keduanya setuju untuk menerapkan kontrol, agar pengguna sadar dan menggunakan media sosial sebagai sarana bantu dengan lebih baik.

"Tapi saya pikir tetap harus ada kontrol yang diberikan kepada para pengguna, sehingga mereka dapat terbantu dalam menggunakan platform media sosial. Ini adalah hal yang kami fokuskan untuk sekarang," lanjut Zuckerberg.

Facebook telah merilis fitur "Your Time on Facebook" yang bisa diakses dari menu Settings. Tools ini menjadi pengingat berapa waktu yang dihabiskan pengguna di platform media sosial itu.

Sebelumnya, beberapa peneliti telah mengadakan riset mendalam terhadap perilaku para pengguna media sosial.

Menurut Joseph Rock, seorang dokter psikologi di Cleveland Clinic, media sosial bisa membuat penggunanya kecanduan karena mampu menimbulkan efek kesejahteraan sosial.

Sementara mantan karyawan Google, Tristan Harris, berpendapat bahwa media sosial sengaja dirancang untuk menjadi tempat yang nyaman untuk bereskplorasi.

Baca juga: Aplikasi Ini Bisa Bantu Atasi Kecanduan Media Sosial

Setiap kali pengguna menggulir linimasa di Twitter, Facebook, dan Instagram, mereka akan menjumpai postingan atau konten terbaru.

Harris berpendapat bahwa dengan memberikan nasihat tentang cara penggunaan media sosial, seperti yang disampaikan oleh Dorsey dan Zuckerberg, justru tidak dapat menghilangkan rasa kecanduan pengguna.

Sebaliknya, ia berpesan kepada pada desainer aplikasi untuk lebih berfokus menciptakan pengalaman positif yang bisa mendorong pengguna bisa lebih berinteraksi di dunia nyata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com