Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Fleets yang Mirip IG Stories Memicu Pro Kontra di Twitter

Kompas.com - 20/11/2020, 17:03 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber NBC News

KOMPAS.com - Pengguna Twitter di Indonesia kini sudah bisa menjajal Fleets, fitur baru berupa unggahan konten dalam durasi pendek yang bisa berupa video, foto, teks, atau posting tweet.

Fleets ditempatkan di linimasa khusus di bagian atas tampilan aplikasi Twitter. Dengan format dan penempatan demikian, tak salah jika kemudian fitur anyar ini disebut mirip dengan Instagram Stories.

Seperti Instagram Stories pula, menurut Twitter, Fleets ditujukan untuk unggahan konten yang lebih ringan dan tidak perlu terlalu banyak dipikirkan seperti kicauan di linimasa utama. Isi konten Fleets pun hanya bisa dilihat selama 24 jam sebelum terhapus secara otomatis.

Baca juga: Fitur Fleets Twitter Sudah Bisa Dicoba di Indonesia, Begini Caranya

"Beberapa pengguna berkata bahwa mereka tidak nyaman mengunggah twit karena merasa terlalu permanen, dan ada banyak tekanan untuk mengumpulkan retweet dan likes," ujar Twitter dalam sebuah posting blog.

Dengan sifatnya yang terhapus secara otomatis dalam sehari, Twitter mengatakan bahwa Fleets dapat membantu pengguna dalam mengunggah pemikiran, opini, ataupun perasaan yang bersifat pribadi secara kasual.

Suka-tidak suka

Kehadiran Fleets rupanya cukup mengundang perhatian di Indonesia sehingga Fleet sempat bertengger di urutan pertama Trending Topics pada Kamis (19/11/2020).

Dari sekian banyak percakapan yang beredar, tak sedikit yang memuat reaksi pro-kontra atas Fleets di kalangan  warga Twitter Indonesia. Ada yang suka, ada juga yang tidak.

Dari pantauan KompasTekno, mereka yang kurang setuju dengan Fleets umumnya berpendapat bahwa mereka sudah nyaman dengan Twitter tanpa harus ditambahi oleh fitur baru tersebut.

Sebagian mengatakan bahwa Fleets membuat Twitter menjadi terasa sama saja dengan media sosial lain yang memang banyak menerapkan fitur sejenis.

Konsep video pendek yang menghilang dalam 24 jam awalnya diperkenalkan oleh Snapchat. Popularitasnya kemudian meledak di seluruh dunia setelah dijiplak oleh Instagram dalam bentuk Stories.

Baca juga: Bos Twitter dan Facebook Beda Pendapat soal Medsos Bikin Nyandu

Ada juga pengguna yang mengatakan bahwa Twitter seharusnya lebih fokus mengupayakan fitur-fitur penting seperti kemampuan untuk editing twit atau unsend, alih-alih menghadirkan Fleets yang menurut mereka tidak terlalu diperlukan.

Di sisi lain, jumlah pengguna yang antusias dengan kehadiran Fleets juga banyak. Mereka beramai-ramai menggungah posting Fleets, meski ikut berkomentar bahwa fitur-fiturnya masih belum selengkap platform lain.

Misalnya, Fleets tidak -atau belum- memiliki aneka filter dan stiker GIF seperti yang bisa ditemukan di Instagram Stories, ataupun fitur semacam "Close Friends" yang hanya memperlihatkan unggahan ke orang-orang tertentu saja dalam lingkaran pertemanan.

Pro-kontra serupa juga terjadi dengan pengguna Twitter di luar Indonesia. Sebagian kurang suka dengan Fleets karena membuat Twitter menjadi mirip dengan media sosial lain, tapi sebagian lainnya malah mensyukuri kemiripan itu.

Halaman:
Sumber NBC News


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com