Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Smartphone Dunia Turun Bukan Semata gara-gara Covid-19

Kompas.com - 02/12/2020, 17:13 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Firma riset pasar Gartner baru-baru ini merilis laporan penjualan smartphone global pada kuartal III-2020. Pada periode tersebut, total penjualan smartphone dunia mencapai 366 juta unit, atau turun 5,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Bahkan jika digabungkan dengan total penjualan feature phone (ponsel berkemampuan dasar) pun, jumlahnya tetap lebih sedikit, yakni 401 juta unit, atau turun 8,7 persen dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan laporan TechCrunch, penjualan smartphone yang lesu ini sebenarnya bukan diakibatkan oleh pandemi Covid-19 semata.

Baca juga: Ini Dia 5 Penguasa Pasar Smartphone di Indonesia Kuartal III-2020

Sebab, tren penurunan sejatinya sudah mencuat sebelum Covid-19 mewabah, seperti di beberapa periode pada tahun 2019. Lantas, apa penyebabnya?

"Aneka fitur yang ditawarkan dinilai kurang begitu memberikan dorongan bagi konsumen untuk membeli smartphone model baru," sebut TechCrunch, dikutip KompasTekno, Rabu (2/12/2020).

Dengan beragam fitur yang terkesan "gitu-gitu aja", pemulihan industri smartphone global lantas berharap pada fitur konektivitas generasi teranyar, 5G.

Namun kembali lagi, fitur 5G juga belum merata di seluruh dunia, apalagi di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia.

Bahkan, mengacu pada laporan GovTech, konsumen disebut belum begitu membutuhkan koneksi semacam itu. Sebab, sejumlah wilayah belum disambangi dengan internet berkecepatan tinggi, terlepas dari ketersediaan 5G.

Baca juga: Lewati Apple, Xiaomi Jadi Pabrikan Smartphone Terbesar Ketiga di Dunia

"Apabila roadmap 5G dilihat secara lebih luas, komersialisasi konektivitas 5G bisa dibilang belum merata dan konsumen pada umumnya masih belum yakin apakah mereka membutuhkannya," imbuh TechCrunch.

Terlepas dari fitur 5G, vendor yang berhasil melakukan penetrasi pasar di beberapa negara juga disebut menjadi faktor mengapa industri smartphone terus melemah.

Mulai pulih

Kembali lagi ke laporan Gartner tadi, meski penjualan smartphone Q3 2020 turun 5,7 persen, angka tersebut sejatinya lebih sedikit dibanding Q2 2020 yang tercatat mengalami penurunan pengiriman unit sebesar 20 persen (dibanding Q2 2019).

Hal ini menunjukkan bahwa industri smartphone kemungkinan perlahan bakal pulih. Adapun pemulihan pasar smartphone mulai terlihat di beberapa negara seperti di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Latin.

Baca juga: Xiaomi Cetak Rekor Pengiriman Smartphone

Kondisi yang hampir normal di China juga disebut mulai sanggup mengisi kekosongan pasokan komponen untuk produksi smartphone pada Q3 2020.

Terlebih, laporan Gartner juga menyebutkan bahwa penjualan ponsel di tiga negara terbesar untuk pasar smartphone, yakni India, Indonesia, dan Brazil, sama-sama mengalami peningkatan untuk pertama kalinya di tahun ini.

Penjualan smartphone di India tercatat naik sebesar 9,3 persen, Indonesia 8,5 persen, dan Brasil 3,3 persen di Q3 2020 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com