Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?

Kompas.com - 08/12/2020, 08:03 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa WhatsApp merupakan anak perusahaan Facebook Inc. yang berbasis di Amerika Serikat. Platform perpesanan itu diakuisisi Facebook pada 2014 lalu.

Meskipun berasal dari Negeri Paman Sam, tapi WhatsApp tidak populer di kampung halamannya sendiri, bahkan hingga sekarang.

Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite pada 2020, WhatsApp hanya digunakan 19 persen pengguna internet di AS.

Persentase tersebut terpaut jauh jika dibandingkan dengan Indonesia, di mana dari laporan yang sama, WhatsApp digunakan oleh 84 persen pengguna internet Tanah Air. Mengapa demikian?

Baca juga: Begini Cara Kirim Foto dan Video yang Bisa Terhapus Otomatis di Instagram

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pengguna WhatsApp di AS lebih sedikit, dibanding aplikasi perpesanan berbasis internet lain, atau bahkan SMS.

Privasi

Berdasarkan survei Science & Engineering Indicators 2018, orang Amerika sangat mementingkan privasi. WhatsApp memiliki fitur bagi lokasi (share location) yang membuat beberapa orang AS tidak nyaman.

Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur status untuk melihat apakah orang sedang online atau tidak. Ada pula fitur untu mengecek terakhir dilihat (last seen) dan status sedang mengetik (typing). Kendati bisa diatur, sebagian orang mungkin saja merasa tidak nyaman.

Telepon dan SMS tanpa batas

Beberapa operator seluler di Amerika mematok tarif tetap dan gratis telepon untuk beberapa menit. Di sisi lain, WhatsApp menawarkan fitur telepon maupun video call "gratis" jika terhubung ke WiFi.

Namun jika tidak, maka pengguna akan dikenakan tarif data. Padahal harga paket data di Amerika tidak murah.

Baca juga: Trik Tersembunyi untuk Mematikan Sementara WhatsApp

Alasan inilah yang membuat banyak warga negara Amerika kurang menyukai WhatsApp. Berbeda dengan beberapa negara yang justru, biaya telepon dan SMS reguler yang lebih mahal dibanding paket data.

Tidak butuh

Kebanyakan ponsel pintar di AS sudah memiliki aplikasi perpesanan bawaan, baik platform iOS atau Android. Misalnya saja, pengguna iOS sudah memiliki aplikasi iMessege.

Sehingga, mereka merasa tidak perlu untuk mengunduh aplikasi baru. Terlebih, warga Negeri Paman Sam juga sangat berhati-hati dengan aplikasi baru.

Baca juga: Cara Mengubah Font WhatsApp dan Instagram Tanpa Instal Aplikasi Lain

Lebih tertarik aplikasi lain

Kendati demikian, beberapa orang Amerika juga tidak khawatir dengan aplikasi baru. Namun, mereka lebih menyukai aplikasi perpesanan lain seperti Facebook Messenger atau Skype.

Facebook Messenger sudah terkoneksi dengan akun utama Facebook, sehingga mereka tidak perlu membuat akun baru.

Baca juga: Akun WhatsApp Kena Hack? Begini Cara Lapornya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com