Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Zoom Meeting Jadi "Business Person of the Year 2020" Versi Majalah Time

Kompas.com - 12/12/2020, 19:20 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendiri platform video konferensi Zoom, Eric Yuan didapuk sebagai Business Person of the Year 2020 oleh majalah Time. Wajah Yuan menghiasi salah satu sampul majalah asal New York ini bersama dengan beberapa wajah tokoh lainnya.

Sampul edisi tutup tahun itu mengilustrasikan antarmuka Zoom, di mana ada banyak foto profil peserta video konferensi yang tampil dalam format galeri. Foto profil Eric Yuan lantas disorot di antara foto peserta lainnya.

Zoom menjadi salah satu platform paling populer tahun ini di kala dunia sedang berjuang melawan pandemi. Saat wabah Covid-19 menerjang dunia sejak awal tahun, pemerintah di banyak negara mengeluarkan imbauan agar warganya meminimaisir aktiviats di luar rumah.

Walhasil, mereka memanfaatkan platform video konferensi seperti Zoom untuk bekerja atau sekadar bersua dengan kerabat dan kolega tanpa harus keluar rumah. Sebelumya, Zoom lebih banyak digunakan oleh perusahaan atau pebisnis untuk melakukan rapat jarak jauh.

Dalam wawancara virtualnya dengan majalah Time, Yuan tidak pernah menduga sekalipun akan terjadi pandemi yang mendongkrak penggunaan platform besutanya.

"Kami tidak pernah memikirkan pengguna umum maupun sekolah K-12 (konsep pendidikan dari TK-SMA) ketika merencanakan tahun 2020," jelas pria kelahiran Tai'an, Shandong, China, 50 tahun lalu ini.

Yuan baru menyadari beberapa pekan setelah wabah Covid-19 diumumkan menjadi pandemi, bahwa platformnya memainkan peran penting di tengah pagebluk corona.

Tidak hanya lembaga pendidikan, pengguna biasa, atau perusahaan, Zoom juga digunakan oleh pejabat pemerintah untuk melangsungkan rapat online bersama jajarannya.

Pengguna Zoom pun meroket, dari 10 juta pengguna pertemuan harian di bulan Desember, menjadi 300 juta pada bulan April. Walhasil, nilai saham Zoom ikut menanjak dan menjadikan Eric Yuan salah satu pebisnis terkaya yang masuk daftar majalah Forbes.

Baca juga: Panduan Aman untuk Peserta dan Admin Meeting Online via Zoom

Tahun 2020, ada 267 pendatang baru yang masuk daftar orang terkaya versi majalah Forbes, salah satunya adalah Yuan yang menempati urutan ke-106 dengan total kekayaan 17,4 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 245 triliun (kurs Rp 14.150).

Aplikasi Zoom Meeting.PlayStore Aplikasi Zoom Meeting.
Kepopuleran Zoom tidak terlepas dari berbagai kritikan, terutama sistem keamanan. Bahkan, dunia membuat istilah baru yakni zoombombing yang menggambarkan aksi penyusupan peserta tak diundang ke acara konferensi virtual di platform Zoom.

Para penyusup seringnya melakukan hal tidak pantas, seperti menyebarkan ujaran kebencian, atau membuka file media yang tidak seharusnya, seperti memutar video asusila atau kekerasan.

Yuan dan timnya pun mencoba meyakinkan pengguna bahwa mereka akan segera menambal celah keamanan dan "menyempurnakan" sistem keamanan Zoom, termasuk sistem enkripsi video konferensi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption).

Baca juga: Cara Menghemat Kuota Internet saat Menggunakan Zoom

Terinspirasi dari kisah cinta jarak jauh

Bisa dikatakan, Zoom terinspirasi dari hubungan jarak jauhnya dengan sang kekasih saat kuliah di Shandong University of Science and Technology. Yuan mengisahkan, di tahun 1980-an, dia harus menempuh jarak 10 jam untuk bertemu dengan kekasihnya yang kini menjadi istrinya.

Dalam perjalanan tersebut, Yuan sering tertidur, memimpikan cara bagaimana bisa melihat wajah sang kekasih saat itu juga. Yuan muda pun termotivasi mengembangkan sebuah software video call.

Setelah lulus dari China University of Mining and Technology dan mengantongi gelar master jurusan teknik geologi, Yuan menghadiri sebuah program pelatihan di Jepang selama empat bulan.

Salah satu pembicara yang hadir dalam program itu adalah Bill Gates. Yuan mengaku sangat terinspirasi oleh Bill Gates yang kala itu memaparkan betapa menjanjikannya internet di masa depan.

Sejak saat itu, Yuan memutuskan untuk hijrah ke Silicon Valley dengan berbagai rintangan dan risiko. Salah satunya adalah kemampuan bahasa Ingrisnya yang belum terlalu fasih saat itu.

Belum lagi, Yuan mendapatkan penolakan visa Amerika Serikat sebanyak sembilan kali, meskipun akhirnya dia tetap bisa menginjakan kaki di 'Negeri Paman Sam'.

Di AS, Yuan mengawali karir di WebEx dan menjadi salah satu dari 20 karyawan awal di startup web konferensi itu. Tahun 2007, WebEx diakuisisi oleh Cisco System dan Yuan menjabat sebagai vice president engineering.

Baca juga: Kisah Eric Yuan yang Mendirikan Zoom Setelah Idenya Ditentang Cisco

Tahun 2011, dia mengusulkan ide untuk membuat platform video konferensi untuk smartphone. Namun ide itu ditolak Cisco. Yuan lantas keluar dari Cisco dan mendirikan perusahaan bernama Zoom Video Communication.

Tahun 2019, Zoom melakukan IPO. Nilai valuasinya saat itu adalah 16 miliar dollar AS.
Berkat pandemi, nilai valuasi Zoom melesat dan menyentuh angka lebih dari 113 miliar dollar AS (Rp 1.599 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com