Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Indonesia Kembangkan Open RAN, Teknologi Seluler Hemat Biaya

Kompas.com - 17/12/2020, 07:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Banyak opsi

Sementara Open RAN merupakan teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface. Operator pun bisa menggunakan kombinasi perangkat radio seperti radio unit dan base band tanpa terikat pada salah satu merek yang spesifik.

Open RAN menawarkan teknologi terbuka yang terstandarisasi, serta struktur biaya yang lebih bersaing yang memberi kesempatan baik bagi para operator mengembangkan jaringan secara lebih luas.

Baca juga: Ini Kandidat Kuat Lokasi Jaringan 5G Pertama di Indonesia

”Diharapkan perangkat keras bisa menjadi komoditas sehingga mampu menurunkan biaya, juga memperluas ekosistem yang didominasi tiga vendor,” ujar I Gede Darmayusa, Direktur Teknologi XL Axiata.

Dengan standard yang ditetapkan komunitas, banyak pemain baru yang bisa mengembangkan kasus-kasus penggunaan (uses case) dan mempercepat adopsi teknologi 5G secara bersama. Vendor baru yang sudah tampil misalnya Mavenir dan Parallel Wireless.

Open RAN menantang operator mempercepat perluasan ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke pelosok-pelosok, rural, dengan mutu yang tetap terjaga. Open RAN yang dibangun dengan standar open and dis-aggregate diharapkan bisa membuka lebih banyak produsen perangkat/prasarana maupun solution integrator dalam industri manufakturnya.

Dengan cara demikian, operator memiliki lebih banyak opsi dalam memilih vendor yang dapat memberikan business case terbaik yang bisa mengesfisienkan biaya modal (capex – capital expenditure) dan biaya operasi (opex – operational expenditure).

Open RAN, kata Gede, mempercepat adopsi teknologi dan perluasan jaringan yang memberi potensi besar untuk peningkatan trafik jaringan, sehingga biaya jaringan akan turun.

Kata Gede, XL Axiata mulai menguji coba Open RAN di kawasan Indonesia Timur, di Ambon, sejak akhir November dan akan berlangsung sebulan hingga akhir Desember, hingga siap untuk melakukan panggilan pertama ke Jakarta.

Berikutnya mereka akan melangkah ke tahap pilot project dengan menempatkan Open RAN di sekitar 100 titik di luar Jawa, kebanyakan di area pelosok.

Semua operator seluler bergabung ke dalam Komunitas Lab Open RAN yang beranggotakan Telecom Infra Project (TIP), GSM Association, Pemerintah RI, dan Tel-U (Universitas Telkom).

Komunitas bertujuan menumbuhkan talenta digital dan ekosistem telekomunikasi yang kuat dan beragam, serta mendorong dan mendukung upaya transformasi digital yang diinisiasi pemerintah. (Moch S Hendrowijono, pengamat telekomunikasi dan transportasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com