KOMPAS.com - Perkembangan perusahaan rintisan digital atau startup di Indonesia kian pesat. Bukan hanya di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
Startup lokal juga bermunculan di kota-kota lain, seperti Solo di Jawa Tengah. Bahkan, para penggiat startup berkumpul membentuk suatu komunitas bernama Solocon Valley pada tahun 2015 lalu.
Sekilas, namanya terdengar mirip dengan kiblat teknologi dunia, Silicon Valley di Amerika Serikat. Hal itu memang kesengajaan.
"Kebetulan kita di Solo, jadi diplesetin saja jadi Solocon Valley," kata Soekma A Sulistyo ketika menceritakan awal mula berdirinya Solocon Valley kepada KompasTekno.
Selain itu, secara kebetulan, markas awal Solocon Valley juga berlokasi di daerah lembah (valley), tepatnya di daerah Mipitan, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Soekma sendiri adalah pendiri startup Soku.id, sebuah aplikasi pesan-antar makanan.
Saat ini, Solocon Valley memiliki kurang lebih 150 anggota yang berasal dari Solo Raya dan sekitarnya. Startup yang bergabung di komunitas ini ada sekitar 30 saat ini.
Soekma mengatakan, Solocon Valley ibarat "sekolah" para penggiat startup di Solo. Sebab, Solocon Valley tidak hanya wadah anggota yang sudah membangun startup.
Mereka juga terbuka bagi siapapun yang ingin belajar mendirikan startup dari nol. Para anggota kerap mengadakan kelas, seperti kelas programing, bisnis, bahasa Inggris, dan sebagainya dengan menghadirkan mentor yang ahli di bidangnya.
"Setelah mereka bisa mendirikan startup, mereka "balik kanan" dan fokus pada startup masing-masing. Tapi memang seharusnya begitu," kata Soekma.
Namun, kegiatan tatap muka seperti itu terhenti karena pandemi. Kini, Soekma dkk lebih banyak mengadakan acara secara virtual.
Baca juga: Setengah dari Startup di Indonesia Diprediksi Tumbang Gara-gara Corona
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.