Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Pengembang Game Asal China Meninggal Akibat Diracun

Kompas.com - 28/12/2020, 20:06 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Lin Qi, miliarder sekaligus CEO perusahaan penerbit dan pengembang video game asal China, Yoozoo ditemukan meninggal dunia pada hari Natal, Jumat (25/12/2020) lalu.

Pria yang juga akan menjadi produser eksekutif dalam serial sci-fi Netflix berjudul The Three-Body Problem itu meninggal pada usia 39 tahun.

Polisi Shanghai mengatakan dalam keterangannya bahwa Lin diyakini meninggal karena diracun oleh salah seorang koleganya yang bermarga Xu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Mesin Unreal di Balik Serial TV Game of Thrones dan The Mandalorian

Menurut laporan media lokal, orang yang ditahan mungkin adalah Xu Yao, yang menjadi kepala bagian produksi film Yoozoo. Ia diduga meracuni Lin karena "perselisihan pekerjaan" yang mengakibatkan gajinya dipotong, dirangkum KompasTekno dari Variety

Yoozoo sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait meninggalnya CEO-nya, melalui halaman Weibo mereka.

Dalam pernyataan tersebut, tertuang ucapan duka dan belasungkawa kepada keluarga dan sanak-saudara Lin. "Dewan direksi memberikan penghormatan tertinggi kepada ketua atas kontribusinya kepada perusahaan," tulisnya.

Dalam postingan yang ditandatangani oleh seluruh staf Yoozoo, perusahaan juga menulis pesan bahwa mereka akan terus bersama-sama bersikap baik, terus percaya kepada kebaikan, dan melanjutkan perjuangan melawan semua yang buruk.

"Goodbye youth," tulis pesan itu.

Miliarder di dunia gaming

Di pasar industri game China, Lin bagaikan bintang yang sedang naik daun. Menurut Daftar Orang Kaya China versi Hurun, Lin diperkirakan memiliki kekayaan bersih mencapai 6,8 miliar yuan (sekitar Rp 14,7 triliun).

Baca juga: Racun Sarin Terdeteksi di Markas Facebook, Empat Gedung Dievakuasi

Ini berkat perusahaan pengembang dan penerbit game multi-platform yang didirikannya pada tahun 2009 lalu, Yoozoo. Lin juga diketahui merupakan pemegang saham terbesar perusahaan tersebut, dengan kepemilikan 23,99 persen saham.

Perusahaan pengembang game itu diketahui telah meraih beberapa hits di pasar domestik. Data terakhir bulan lalu, Yoozoo menduduki peringkat kesembilan penerbit game terlaris di negara tirai bambu itu, menurut data dari Sensor Tower.

Game of Thrones: Winter is ComingYoozoo Game of Thrones: Winter is Coming

Salah satu game besutannya yang paling terkenal ialah Game of Thrones: Winter Is Coming. Game ini merupakan game multi-platform yang dibuat berdasarkan seri populer dari HBO Game of Thrones.

Di samping itu, Yoozoo juga merupakan co-publisher dari game Brawl Stars milik Supercell, bersama dengan Tencent Holdings China.

Setelah ditinggalkan oleh Lin, posisi CEO Yoozoo akan segera diisi salah satu dari sembilan dewan direktur yang ada demi melanjutkan operasi perusahaan seperti sediakala.

Ekspansi produksi Film

Yoozoo diketahui juga memiliki ambisi untuk melakukan ekspansi bisnis ke sektor produksi film. Perusahaan ini diketahui memegang hak atas adaptasi film dari novel fiksi ilmiah China berjudul Three-Body Problem.

Baca juga: Setoran Pajak Google, Netflix dkk Capai Rp 616 Miliar

Tetapi ekspansinya ke bisnis film tidak sesukses yang diharapkan perusahaan. Proyek mengadaptasi buku tersebut menjadi enam film oleh Yoozoo Pictures, belum pernah terwujud.

Belakangan, sekitar bulan September lalu, Yoozoo memberikan platform Netflix hak untuk mengadaptasi novel fiksi ilmiah tersebut. Lin pun juga akan menjadi produser eksekutifnya.

Buku ini adalah angsuran pertama dari trilogi Remembrance of Earth's Past yang ditulis oleh Liu Cixin. Buku ini juga telah menerima pujian kritis. Mantan Presiden AS, Barack Obama dan Bos Facebook, Mark Zuckerberg diketahui merupakan penggemar dari buku ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com