Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Digital di Daerah Tak Kalah Potensial

Kompas.com - 29/12/2020, 11:01 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Hal ini lantaran sumber daya manusianya tersedot ke kota-kota besar yang menawarkan gaji lebih tinggi dibanding Solo, seperti Yogyakarta atau Jakarta. Selain hard skill, softskill juga menjadi masalah berikutnya.

Soekma menilai di Solo, banyak ide startup yang menarik namun kepemimpinan dari para pendirinya masih belum kuat.

"Semua orang bisa jadi founder, tapi tidak semua bisa jadi founder," kata Soekma.

Artinya, tidak semua founder benar-benar mencurahkan segala kemampuannya, termasuk materi untuk mengembangkan bisnis startup. Soekma yang juga sering menjadi mentor startup di Solo, kerap meyakinkan para founder startup agar mereka memiliki pijakan yang kuat.

"Kalau enggak kuat, mending enggak usah," begitu katanya.

Para pendiri yang kuat dan sukses akan berdampak pada perbaikan lingkungan startup. Mereka juga akan menjadi inspirasi dan mengangkat nama daerah.

"Lingkungan yang baik akan berdampak ke SDM lain, seperti programmer. Kalau sudah terbangun dengan baik mereka enggak akan lari ke daerah lain. Karena orientasinya gaji," jelas Soekma.

Baca juga: Ketika Startup Indonesia Jadi Idaman Perusahaan Teknologi Amerika

Masalah yang dihadapi startup Solo sudah pernah disampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019, Rudiantara saat mengikuti program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang dibuat tahun 2016. Program tersebut kini berganti nama menjadi The Next 1001 Startup Digital mulai tahun 2019.

"Aspirasi itu sudah disampaikan, tapi belum tahu kabarnya sampai mana. Kalau cuma sampai pendanaan kan enggak menciptakan ekosistem yang baik," kata Johannes Widya Santoso yang juga menjadi inisiator Solocon Valley.

Joe mengatakan, meskipun ada banyak ganjalan untuk mengembangkan bisnis startup di daerah, hal itu tak lantas jadi alasan untuk berhenti berinovasi.

Baca juga: Startup Unicorn Indonesia Jadi Incaran Investor Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com