Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merger Indosat dan Tri Jadi Angin Segar Industri Telekomunikasi

Kompas.com - 30/12/2020, 07:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar rencana merger antara Hutchison (3) Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo disebut akan membawa angin segar bagi industri telekomunikasi. Betapa tidak, usulan konsolidasi sudah didorong pemerintah Indonesia sekitar dua dekade yang lalu.

Menurut pengamat telekomunikasi, Moch S. Hendrowijono, konsolidasi perusahaan telekomunikasi akan mendorong efisiensi industri.

"Dewasa ini untuk penduduk 264 juta, kita punya enam operator seluler, Telkomsel, Indosat, XL, Tri Indonesia, Smartfren, dan Sampurna Telecom. Bandingkan dengan Tiongkok yang punya penduduk 1,3 miliar hanya ada tiga operator," jelas Hendro.

Banyaknya operator seluler di Indonesia menyebabkan pemborosan dalam banyak hal, seperti teknologi, sumber daya manusia (SDM), spektrum frekuensi, dan sebagainya.

Hendro mengatakan, beberapa ahli menilai Indonesia cukup memiliki dua hingga tiga operator seluler saja.

Baca juga: Mimpi Menkominfo Rudiantara, Indonesia Cukup 4 Operator

Namun, dorongan untuk melakukan merger tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut Hendro, pemerintah yang mendorong adanya konsolidasi, justru tidak mampu memberi kompensasi kepada operator untuk merangsang merger, akuisisi, atau kerja sama.

"Hal yang lebih simpel saja misalnya soal network sharing atau spectrum sharing, pemerintah tidak tegas sementara pemilik infrakstruktur terbanyak juga enggan melakukannya karena takut malah menjadi pesaing kuat," ujar Hendro, melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (29/12/2020).

Setelah terjadi merger, spektrum biasanya menjadi aset yang diperdebatkan. Bagi operator, sebagian spektrum mereka akan "dikandangkan" atau diambil pemerintah jika dinilai merger akan membuat pemilikan spektrum menjadi berlebihan.

Namun, lanjut Hendro, bagaimanapun industri telekomunikasi akan membaik dengan adanya merger. Selain efisiensi, dampaknya adalah perluasan jaringan.

Baca juga: Indosat-Tri Siap Merger, Peluang Indonesia untuk Buyback Makin Kecil

Pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan, merger Tri dan Indosat akan menguatkan kemampuan penggelaran jaringan yang lebih merata dibarengi dengan peningkatan kualitas. Hal ini akan berdampak pada pengalaman pengguna.

"Import teknologi juga bisa berkurang sehingga defisit neraca perdagangan akan berkurang," kata Nonot melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (29/12/2020).

Nonot berharap pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo, bisa proaktif mendorong kepastian merger antara Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo.

"Yang terutama adalah segera pastikan bahwa Kominfo tidak akan menarik sebagian alokasi pita frekuensi dari (entitas) gabungan Indosat dan Tri," jelas Nonot.

Baca juga: Pengguna Diuntungkan jika Merger Indosat dan Tri Terwujud

Tanggapan Menkominfo

Menkominfo Johnny G. Plate menyambut baik kabar merger dua perusahaan telekomunikasi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com