Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perusahaan Teknologi yang Untung Besar saat Pandemi

Kompas.com - 07/01/2021, 09:31 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah bagi sebagian besar industri. Banyak perusahaan terpaksa memangkas karyawan demi bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Namun tidak bagi beberapa perusahaan teknologi berikut ini. Mereka justru membukukan keuntungan di tahun 2020, ketika banyak perusahaan susah payah bertahan.

Ketujuh perusahaan teknologi tersebut adalah Apple, Microsoft, Amazon, Alphabet, Facebook, Tesla, dan Nvidia.

Perusahaan-perusahaan itu apabila digabung, total kapitalisasi pasar mereka mencapai 3,4 triliun dollar AS pada tahun 2020 atau sekitar Rp 48.326 triliun (kurs rupiah terhadap dollar AS Rp 14.200).

Peningkatan kapitalisasi pasar terbesar diraih oleh Apple. Kapitalisasi pasar perusahaan berlogo buah apel itu hampir menyentuh angka 1 triliun dollar AS (sekitar Rp 14.213 triliun) setelah sahamnya melesat 81 persen.

Peningkatan kapitalisasi pasar juga dialami Microsoft. Perusahaan besutan Bill Gates ini meraih kapitalisasi pasar 480 miliar dollar AS (sekitar Rp 6.822 triliun) pada tahun 2020.

Perusahaan e-commerce Amazon juga mendapat keuntungan dari pertumbuhan konsumen dan bisnis komputasi awan yang membuat kapitalisasi pasarnya tumbuh 710 miliar dollar AS (sekitar Rp 10.091 triliun).

Sementara itu, induk perusahaan Google ini meraup kapitalisasi pasar sebesar 268 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.809 triliun), begitu pula dengan Facebook yang membukukan kapitalisasi pasar sebesar 193 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.743 triliun).

Perusahaan mobil listrik asal AS, Tesla juga meraup untung. Saham Tesla naik sembilan kali lipat pada tahun 2020 dan kapitalisasi pasarnya mencapai 669 miliar dollar AS (sekitar Rp 9.508 triliun) dari 76 miliar dollar AS di awal tahun.

Kendati pabrik sempat mengalami penutupan akibat pandemi, tapi pengiriman mobil listrik dari Tesla naik di kuartal ketiga. Pada kuartal tersebut, pendapatan Tesla mencapai 8,77 miliar dollar AS (sekitar Ro 124 triliun) dan laba bersih (GAAP) mencapai 331 juta dollar AS.

Baca juga: Laptop dan PC Kekurangan Stok, Diprediksi Baru Pulih pada 2022

Produsen chip, Nvidia juga menggandakan kapitalisasi pasar di tahun ini, mencapai 323 miliar dollar AS (sekitar Rp 4.591 triliun).

Capaian tersebut membuat Nvidia menjadi perusahaan teknologi ketujuh paling bernilai dan peringkat ke-16 secara keseluruhan di AS, seperti dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (7/1/2021).

Permintaan akan prosesor grafis Nvidia untuk perangkat gaming terus meningkat dan Nvidia harus berjuang untuk bisa memenuhi permintaan pasar.

Selain itu, chip buatan Nvidia juga banyak dibutuhkan untuk pusat data, di mana semakin banyak beban kerja, kecepatan yang dibuthkan semakin tinggi pula.

Bulan September lalu, Nvidia membeli pabrikan chip Arm Holdings dari Softbank senilai 40 miliar dollar AS. Angka tersebut menjadi nilai akuisisi terbesar kedua yang diumumkan perusahaan teknologi AS.

Baca juga: Nvidia Akuisisi ARM dari SoftBank Senilai Rp 598 Triliun

Pundi-pundi kekayaan yang dikumpulkan perusahaan-perusahaan tersebut berdampak pada kekayaan para CEO dan pendirinya. Jeff Bezos, CEO sekaligus pendiri Amazon, menjadi orang terkaya di dunia, diikuti bos Tesla, Elon Musk dan pendiri Microsoft, Bill Gates.

Baca juga: 20 Orang Terkaya di Industri Teknologi

Mark Zuckerberg, pendiri Facebook juga meraup untung meskipun perusahaannya tengah menghadapi masalah anti-monopoli dari regulator AS yang meminta Zuckerberg untuk melepas Instagram serta WhatsApp.

Sementara itu, pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, serta mantan CEO Microsoft juga masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia.

Baca juga: Pendiri Zoom Meeting Jadi Business Person of the Year 2020 Versi Majalah Time

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com