KOMPAS.com - Perusahaan jejaring sosial raksasa Facebook mengungkapkan bahwa mereka berhasil menghapus 99,5 persen konten terkait eksploitasi anak.
Konten-konten itu termasuk pelecehan, kekerasan, hingga aktivitas seksual yang melibatkan anak di bawah umur.
"Kami berhasil menemukan dan menghapus 99,5 persen konten eksploitasi anak, bahkan sebelum konten itu dilaporkan oleh pengguna," ujar Amber Hawkes, Kepala Kebijakan Keamanan Facebook Asia-Pasifik dalam acara diskusi soal keamanan Facebook, Jumat (8/1/2021).
Sejak awal Facebook berdiri, konten eksploitasi khususnya pada anak, menjadi salah satu hal yang selalu diperangi oleh Facebook.
Hal ini karena, kata Hawkes, anak-anak merupakan pihak yang paling rentan di ruang maya. Oleh karena itu, Facebook mensyaratkan pengguna mesti paling tidak berusia 13 tahun ketika akan membuat akunnya.
Facebook juga menyematkan beberapa kebijakan tambahan khusus pada akun anak di bawah umur, misalnya fitur berbagi lokasi yang secara otomatis dimatikan oleh Facebook.
Demi melindungi pengguna di bawah umur, Facebook juga menginvestasikan miliaran dollar untuk mengembangkan teknologi pendeteksi konten-konten yang mengeksploitasi anak.
Kedua, teknologi ini secara proaktif membantu Facebook mendeteksi unggahan baru yang kemungkinan berisi konten eksploitasi anak. Jika ternyata terdeteksi, teknologi ini akan menemukan konten tersebut dan secara otomatis menghapusnya.
"Misalnya, kami menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi konten yang berisi pornografi anak, biasanya hanya dibutuhkan waktu hitungan detik antara jeda waktu proses penemuan dan penghapusan," ungkap Hawkes.
Baca juga: Instagram Rilis Buku Panduan Baru untuk Orangtua di Indonesia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.