KOMPAS.com - Stefan Thomas, seorang programer kelahiran Jerman, diketahui memiliki 7.002 keping Bitcoin atau setara dengan 220 juta dollar AS (sekitar Rp 3,1 triliun) dalam dompet digitalnya.
Thomas diketahui menyimpan private key (kunci privat) dompet Bitcoinnya dalam sebuah USB flash drive terenkripsi bernama IronKey. Untuk memperketat keamanan, flash drive tersebut juga diberikan kata sandi oleh Thomas.
Sayangnya, ia lupa formulasi kata sandi apa yang ia gunakan untuk mengunci IronKey tersebut. Alhasil, saat ini, Thomas tidak bisa mengakses Bitcoin milikya.
Usut punya usut, Thomas ternyata kehilangan secarik kertas, yang mana ia gunakan untuk menulis kata sandi dari IronKey tersebut beberapa tahun lalu.
Baca juga: Bitcoin Senilai Rp 4,1 Miliar Dicegah Masuk ke Dompet Peretas Twitter
IronKey milik Thomas hanya memberikan 10 kesempatan mengisi password. Thomas sudah mencoba delapan kali dan gagal. Ia sudah mencoba berbagai formulasi kata sandi yang paling umum ia gunakan, namun tak ada yang membuahkan hasil.
"Kini saya hanya akan berbaring di tempat tidur dan memikirkannya," kata Thomas. "Lalu saya akan mencobanya lagi di komputer dengan strategi baru, dan tetap tidak berhasil, dan saya akan putus asa lagi," lanjut Thomas.
Kini, Thomas hanya punya dua kesempatan terakhir sebelum flash drive tersebut mengenkripsi seluruh isi data di dalamnya, selamanya. Jika sudah terenkripsi, Thomas akan kehilangan akses pada seluruh Bitcoin miliknya selamanya.
Cara kerja Bitcoin berbeda
Sebagai mata uang elektronik, Bitcoin memiliki cara kerja yang berbeda dengan mata uang konvensional, terutama dari segi penggunaan pengaman kata sandi.
Jika uang biasa, pengguna bisa menyimpannya melalui bank (PayPal, BCA, dan lainnya) atau dompet digital (GoPay, DANA, OVO, dan sebagainya) di mana pengguna sewaktu-waktu bisa mengatur ulang kata sandinya ketika lupa dengan melakukan berbagai verifikasi data.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.