Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ratusan Juta Pengguna Instagram, Facebook, dan LinkedIn Bocor

Kompas.com - 15/01/2021, 14:10 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini firma antivirus Safety Detectives melaporkan adanya kebocoran data yang dialami oleh perusahaan manajemen media sosial asal China, Socialarks.

Kebocoran data ini mengakibatkan setidaknya lebih dari 214 juta data pengguna Instagram, Facebook, dan LinkedIn terekspos di internet.

Menurut Anurag Sen, kepala tim keamanan siber Safety Detectives, kebocoran data Socialarks kali ini mengekspos 408 gigabyte data berisi 318 juta informasi pribadi pengguna.

Karena besarnya data, tim Safety Detectives harus bekerja keras untuk menelusuri potensi kerugian yang ditimbulkan.

"Tim kami menemukan bahwa seluruh data yang bocor itu diambil dari platform media sosial, sehingga tidak etis serta melanggar ketentuan penggunaan Facebook, Instagram, dan LinkedIn," tulis Social Detectives dalam laporannya.

Jika diperinci, pengguna Facebook menjadi yang paling banyak terekspos dengan jumlah sekitar 81,5 juta akun Facebook. Jumlah ini belum termasuk 55,3 juta akun lainnya yang ketika itu langsung dihapus datanya.

Baca juga: 7 Kasus Kebocoran Data yang Terjadi Sepanjang 2020

Adapun informasi yang bocor termasuk 40 juta nomor telepon, 32 juta alamat e-mail, serta informasi akun, seperti nama lengkap, negara, ID Messenger, deskripsi profil, gambar profil, dam tautan situs web.

Lalu, pengguna LinkedIn menjadi korban kedua paling banyak dalam kasus ini. Tim Safety Detectives menyebutkan, setidaknya ada sekitar 66,1 juta profil LinkedIn yang menjadi korban dalam kebocoran data ini.

Informasi pengguna LinkedIn yang bocor termasuk 31 juta alamat e-mail, nama lengkap, profil pekerjaan (jabatan dan tingkat jabatan), informasi login akun media sosial lain yang terhubung, nama perusahaan, hingga margin pendapatan.

Terakhir, ada 11, 6 juta akun Instagram yang terekspos data pribadinya. Informasi pribadi tersebut termasuk 6 juta nomor telepon, 11 juta alamat e-mail, foto profil, deskripsi akun, jumlah follower dan following, hingga tagar yang sering digunakan.

Dihimpun KompasTekno dari situs Situs Safety Detectives, Jumat (15/1/2021), sebagian data pengguna Instagram yang bocor berasal dari akun milik selebgram, termasuk food blogger, tokoh selebritas, dan influencer lainnya.

Bukan kebocoran yang pertama

Sebagai perusahaan manajemen media sosial, Socialarks sedianya bertugas untuk membangun merek, pemasaran, hingga mengelola pelanggan dari perusahaan ataupun pedagang online yang menggunakan jasanya.

Socialarks diketahui menggunakan platform manajemen data (DMP) dalam melakukan pemasaran otomatis untuk berbagai perusahaan di seluruh China. Mereka menerapkan ini di aplikasi iOS maupun Android dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, tim Safety Detectives mengungkapkan bahwa ternyata basis data yang digunakan Socialarks tidak aman serta bersifat terbuka untuk publik, tanpa dilindungi oleh kata sandi ataupun enksripsi.

Dengan begitu, basis data yang berisi informasi pribadi pengguna tersebut dapat dengan mudah diakses jika seseorang memiliki alamat IP server tersebut. Kebocoran data terjadi di server Socialarks yang di-hosting oleh Tencent.

Baca juga: Kasus Kebocoran Data Marak Terjadi, Bisakah Konsumen Menuntut?

Kasus kebocoran data yang dialami Socialarks kali ini bukanlah yang pertama. Tim Safety Detectives mengungkapkan, perusahaan asal China itu juga pernah mengalami kebocoran data 150 juta akun pengguna dari media sosial yang sama pada Agustus 2020.

Menurut tim Safety Detectives, pengambilan data (data scraping) oleh perusahaan yang disimpan di basis data, seperti yang dilakukan Socialaraks, sebenarnya tidak berbahaya apabila dilakukan secara legal dan untuk tujuan riset pasar online.

Namun, meskipun data tersebut diperoleh secara legal, perusahaan harus memastikan menyimpan data-data tersebut dengan aman. Jika tidak, kebocoran data seperti Socialarks dapat terjadi dan bisa merugikan banyak pihak.

Informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat e-mail, dan tanggal lahir yang bocor bisa dimanfaatkan oleh penjahat cyber untuk melakukan penipuan bahkan pencurian identitas.

Dalam kasus lain, pengguna yang datanya bocor bisa dijadikan target phising dan penyebaran malware. Selain itu, sejumlah besar data yang bocor bisa juga dijual atau diberikan kepada aktor kriminal lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com